Cinta Segitiga antara Buka Puasa, Gorengan, dan Sampah Plastik
Di bulan Ramadan, banyak sekali menu yang disiapkan dan tersedia ketika menjelang berbuka puasa. Berbagai menu yang disajikan kan pun terlihat begitu menyegarkan dan menggoda lidah orang Indonesia.
Menu-menu seperti es buah, kolak, es blewah, es kelapa muda, es sirop, dan berbagai minuman lainnya lalu dipadukan dengan buah dan makanan manis tidak akan terlewatkan sebagai menu berbuka.
Dan satu lagi, makanan sejuta umat Indonesia yang selalu ada di setiap momen termasuk ketika berbuka puasa, yakni gorengan.
Gorengan selalu tersedia karena camilan ini harganya sangat murah sehingga bisa mencukupi untuk orang banyak tanpa harus keluar biaya yang besar, mengenyangkan, dan juga rasanya sangat cocok unutk lidah orang Indonesia yang terbiasa dengan rempah dan minyak.
Menyantap gorengan sehabis minum es blewah atau ditemani secangkir kopi setelah berbuka puasa tentu rasanya akan sangat nikmat sekali.
Rasanya hampir semua orang Indonesia mengawali berbuka dengan menyantap gorengan entah itu bakwan, pisang goreng, tahu goreng, singkong goreng, bala-bala, dan apapun makanan sejenis itu.
Bahkan sebelum membeli gorengan, baunya yang menyeruak ketika sedang berada di penggorengan pun sangat menggoda iman dan tidak sabar untuk menunggu waktu berbuka.
Dan ketika membeli gorengan satu-satunya yang menjadi kantong pembungkusnya adalah kantong plastik, karena harganya yang murah dan terlihat sangat simpel.
Namun ternyata, ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui ketika akan membeli gorengan yang dibungkus dengan kantong plastik.