M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Penulis

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Cara Sederhana Menerapkan Work Life Ibadah Balance

23 Maret 2024   21:53 Diperbarui: 23 Maret 2024   21:57 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cara Sederhana Menerapkan Work Life Ibadah Balance
Ilustrasi by Narasi TV

Work-Life-Ibadah-Balance, menjadi hal yang jadi sorotan di bulan Ramadan ini. Bagaimana tidak, secara tidak langsung kita dituntut untuk bisa membagi kesibukan untuk bekerja, hidup, dan ibadah secara seimbang. Tentunya hal ini akan mempermudah aktivitas juga agar kita tak hanya sekadar sibuk di salah satunya saja.

Jika terlau sibuk kerja, kadang kehidupan pribadi jadi tak tersentuh dan jauh dari orang terdekat. Begitupun ke ibadah yang tentu akan berpengaruh. Sholat jadi bolong-bolong, dan ibadah lain pun jadi kacau. Itulah kenapa prinsip work life ibadah balance memang mesti kita terapkan sejak sekarang.

Sebenarnya jika kita menganggap bahwa balanceĀ ini benar-benar harus seimbang antara Work-Life-dan Ibadah sebenarnya bukan hal mustahil, hanya saja cukup sulit jika membaginya secara rata. Ada beberapa momen tertentu yang membuat salah satu antara tiga ini akan punya porsi besar, dan dua lainnya jadi lebih sedikit.

Tapi bukan berarti hal seperti ini jadi berulang terus. Pastinya kita tetap mengusahakan semua seimbang dan sekalipun memang harus ada yang dikorbankan atau sebaliknya diprioritaskan, maka itu khusus di momen-momen tertentu saja yang sifatnya mendadak dan bukan sebuah pengulangan yang dilakukan lain hari.

Maka dari itu di tulisan kali ini saya mencoba untuk setidaknya memberi beberapa cara sederhana yang bisa kita lakukan agar proses work-life-ibadah ini bisa seimbang tanpa perlu mengorbankan salah satunya. Yuk kita simak.

Pertama adalah mengenal lebih dulu prioritas kita dalam hidup ini untuk apa dan siapa. Sebagai makhluk ciptaan Allah SWT, tentu ibadah menjadi hal paling utama sebagai pilar kehidupan. Ibadah-ibadah wajib seperti sholat 5 waktu dan puasa, misalnya, menjadi hal yang harus dilakukan dengan waktu yang tidak ditunda.

Misalnya saja jika waktu sholat tiba, tentu sebaiknya lebih diutamakan untuk sholat dulu baru mengerjakan aktivitas lainnya. Entah itu saat sedang bekerja ataupun sedang berktivitas di luar.

Karena ibadah pun bukan hal yang akan menghabiskan waktu hingga 24 jam, maka selanjutnya bisa memfokuskan diri pada pekerjaan dan kehidupan sosial (baik untuk teman keluarga, atau diri sendiri).

Jika memang kita sebagai pekerja yang membutuhkan uang untuk kehidupan, maka fokuskan diri pada bekerja dan berikan performa yang terbaik. Karena jika performa dalam bekerja pun baik, tentu memberikan dampak positif bagi kehidupan kita.

Karena sekarang kita sedang dalam bulan suci Ramadan, sangat disayangkan jika tak memanfaatkan momen ini untuk menambah ibadah, terlebih ibadah-ibadah sunnah yang sebelumnya jarang dilakukan. Maka poin ibadah tadi bisa kita tambah porsinya agar pekerjaan dan hidup pun bisa dimudahkan urusannya.

Nah itu tadilah cara sederhana yang bisa saya bagi untuk bisa menerapkan prinsip work-life-ibadah yang seimbang agar hidup pun bisa lebih teratur dan terarah. Kalau Kompasianer punya cara apa nih agar 3 poin ini bisa balance? Yuk boleh share juga!

Akhir kata, semoga tulisan ini bermanfaat. Sampai jumpa di tulisan selanjutnya!

-M. Gilang Riyadi, 2024-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun