M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Penulis

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

"Final Destination", Pengingat Maut dan Bagaimana Menghargai Arti Hidup

1 April 2024   22:56 Diperbarui: 1 April 2024   23:05 1047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Final Destination", Pengingat Maut dan Bagaimana Menghargai Arti Hidup
Kecelakaan jembatan di Final Destination 5 (Image by Bloody Disgusting)

Meski banyak mengandung adegan berdarah, film Final Destination ini punya banyak makna yang bisa kita ambil di dalamnya, salah satunya yaitu sebagai pengingat bahwa maut bisa datang kapan saja dan di mana saja pada waktu tak terduga. Apalagi kita seringkali terlena pada urusan dunia dengan mengenyampingkan urusan akhirat nanti.

Selain itu film ini bisa membuat saya pribadi lebih menghargai arti hidup. Bahwa hidup sejatinya hanya terjadi sekali di dunia, sehingga harus sebaik mungkin kita memanfaatkannya. Beribadah kepada Sang Pencipta, hingga menjadi orang bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

Film ini jugalah yang secara tak langsung membuat saya tobat. Mungkin bukan tobat pada artian sesungguhnya, melainkan sebagai upaya untuk lebih berhati-hati dalam mengambil langkah atau keputusan agar ke depannya hal buruk tak terjadi.

Intinya adalah ambil sisi baik dari apa yang telah kita tonton/baca/dengar atau apapun itu. Jika memang ada keburukan di dalamnya, usahakan buang jauh.

Dengan pikiran positif niscaya hidup bisa dijalani dengan lebih tenang.

Nah itu tadi ulasan singkat tentang film Final Destination yang juga jadi pengingat bagi saya (pada khususnya) dan para pembaca (pada umumnya) bahwa kematian itu sangatlah dekat. Maka, tetap lakukan yang terbaik untuk Sang Pencipta dan orang sekitar.

Akhir kata, sampai jumpa di tulisan selanjutnya!

-M. Gilang Riyadi, 2024-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun