Kumpulan Tulisan Mahasiswa Program Studi Gizi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik
Kebutuhan Gizi Anak Ketika Belajar Berpuasa
Pada saat berpuasa, kebutuhan energi yang dibutuhkan setiap orang sebenernya sama dengan bulan-bulan biasanya hanya saja waktu makan nya yang berubah. Prinsip utama anak dapat berpuasa adalah anak dalam kondisi sehat dan status gizinya baik. Selain itu, upayakan agar sahur dekat waktu imsak dan berbuka segera setelah adzan maghrib berkumandang. Menumakan anak juga harus diperhatikan. Misalkan untuk menu makan sahur, pilih makanan yang lebih lambat menaikkan kadar gula darah dan juga mengenyangkan, sementara itu untuk menu berbuka puasa bisa dipilih makanan yang mengandung semua komposisi zat gizi.
Kita harus bisa memberi pemahaman yang baik kepada anak mengapa ia harus belajar berpuasa, apa yang ia dapat dari berpuasa, bagaimana caranya agar anak tahan untuk tidak makan dan minum dalam waktu tertentu. Tentu saja berpuasa akan memberikan manfaat dan kebaikan bagi anak serta orangtua. Di samping itu, orangtua juga wajib memerhatikan kebutuhan nutrisi anak selama bulan ramadan.
Puasa Ramadan adalah salah satu ibadah yang diwajibkan kepada setiap muslim yang baligh, sehat, serta berakal. Tidak ada ibadah yang mencelakakan. Apalagi, sebelum berpuasa, kita sangat dianjurkan untuk makan sahur. Makanan yang kita konsumsi di saat sahur dengan gizi yang seimbang sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan asupan bagi tubuh. Puasa dalam sudut pandang agama artinya tidak memasukkan makanan/minuman lewat mulut sejak imsak hingga adzan maghrib terdengar.
Semua orang-orang beriman di dunia ini melakukan ibadah puasa di bulan ramadhan, yang sudah jelas di dalam al-quran firman Allah tentang berpuasa. Mulai dari anak-anak lah sudah di ajarkan untuk berpuasa, banyak orang tua yang sudah membiasakan anak --anak nya belajar berpuasa setengah hari dimulai dari terbit fajar hingga adzan dzuhur, lalu dilanjutkan sampai maghrib. Proses anak belajar puasa memang membutuhkan waktu lama. karena pada masanya anak itu sedang banyak bergerak aktif untuk bermain yang membutuhkan banyak tenaga yang dikeluarkan, jika sewaktu-waktu anak tidak bisa bertahan untuk melanjutkan puasa tersebut janganlah dipaksa, karna memang puasa ramadhan juga belum wajib bagi mereka yang belum baligh, secara perlahan orang tua memulai membiasakan seperti biasa agar si anak terbiasa dengan apa yang telah mereka lakukan setiap harinya.
Dengan kegiatan anak yang masih sangat aktif untuk bermain, orang tua juga harus memerhatikan gizi anak saat berpuasa, pada saat sahur dan saat berbuka, hindari makanan yang mengandung banyak garam karena bisa menyebabkan cepat haus saat berpuasa, untuk memenuhi cairan pada tubuh si anak bisa diberikan air putih yang banyak dan bisa juga diberikan susu untuk sampingan dalam sahur dan berbuka. Untuk makanan yang dikonsumsi saat sahur dan berbuka berilah anak asupan sayur dan buah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi yang cukup pada saat puasa.
Ketika anak belajar berpuasa pastikan memiliki tubuh yang sehat dan kuat, beri iya suplemen untuk sampingan dari makanan yang sudah di konsumsi, jauhkan makanan berminyak untuk anak-anak yang masih belajar dalam berpuasa takut membuat peradangan pada tenggorokan anak. Ketika orang tua menyiapkan masakan untuk sahur dan berbuka untuk lebih diperhatikan lagi nilai kandungan gizi pada makanan tersebut, karena sangat penting bagi kebutuhan anak. Sesuaikan dengan aktifitas fisik anak pada setiap harinya, buat sekreatif dan semenarik mungkin dalam memuat menu sahur dan berbuka anak.
*ditulis oleh Khoerunnisa untuk memenuhi tugas mata kuliah "Gizi Daur Kehidupan"