Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.
Baliklah Tanpa Membawa Teman Baru dari Kampung
Baliklah tanpa membawa teman dari kampung. Demikian sering ada pesan dari pemerintah kota besar semisal gubernur DKI Jakarta, dan kota besar lainnya.
Ya begitulah pesan dari para pembesar ibu kota. Membekali para pemudik yang pulang kampung sebentar sesaat menjelang Lebaran. Memanfaatkan waktu libur Lebaran plus cuti bersama.
Baru-baru ini, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono mengeluarkan himbauan bagi para pemudik. Himbauan tersebut sudah disampaikan jauh-jauh hari pada bulan Ramadan, tepatnya tanggal 4 April 2024.
Pesan Walikota Joko Agus Setyono tersebut disampaikan pada saat melepas para peserta program mudik gratis di Kawasan Monas Jakarta.
Ia berpesan agar pemudik tidak mengajak saudara atau teman dari kampung untuk ikut merantau apabila tidak memiliki pekerjaan tetap, atau keterampilan yang dibutuhkan.
Meskipun demikian, selalu ada pendatang baru ketika balik dari mudik. Cerita sukses, penampilan para perantau selama mudik seringkali memotivasi warga di kampung untuk mencoba peruntungan di kota besar.
Berbekal modal nekat saja tidaklah cukup. Sebab di ibukota, banyak sekali saingan untuk bekerja. Harus memiliki keterampilan dan memastikan kalau keterampilan tersebut dibutuhkan.
Daya Tarik Kota
Kota memang memiliki daya tarik yang kuat sekali. Ada beberapa daya tarik kota yang membuat orang tertarik untuk merantau meskipun tidak memiliki keterampilan tertentu.
1. Kesempatan Kerja
Banyak kota besar yang menawarkan berbagai jenis pekerjaan. Berbagai jenispekerjaan ini bisa saja yang membutuhkan keterampilan khusus.
Ada juga pekerjaan yang terbuka untuk siapa saja semisal ART. Apalagi mengikuti teman yang terlihat sepertinya sudah sukses selama merantau di kota.