R A Kurniasih
R A Kurniasih Penulis

Dimana sebuah perjalanan berawal, disitulah sebuah kisah dimulai. \r\n

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Artikel Utama

Mudik Lebaran Berkesan Melalui Pelabuhan Ciwandan

21 April 2023   16:12 Diperbarui: 21 April 2023   19:06 1903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mudik Lebaran Berkesan Melalui Pelabuhan Ciwandan
Antrean pemudik kendaraan roda dua menunggu masuk ke kapal feri di Pelabuhan Ciwandan, Cilegon, Banten, Rabu (19/4/2023) dini hari. (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

Kapal tersebut sengaja dikirim untuk melayani pemudik tujuan Sumatera pada tanggal 19 hingga 21 April 2023.

Antre di Pelabuhan Ciwandan (Dokumentasi pribadi)
Antre di Pelabuhan Ciwandan (Dokumentasi pribadi)

Suasana di dalam kapal cukup berbeda, mungkin karena ini kali perdana kami menaiki kapal milik PT. PELNI. Kapal ini terlihat cukup besar, dengan desain kapal tidak seperti yang biasa kami tumpangi di Merak. Hasil telisik, kapal ini ternyata biasanya melayani rute jarak jauh Surabaya hingga Papua.

Pantas saja kondisi dalam kapal terlihat sangat nyaman, tempat tidur yang tersedia sangat banyak. Petugas memberitahukan bahwa kapal ada 8 lantai, tersedia mushola, restoran, tempat hiburan, toilet, tempat menyeduh air panas. 

Kapal ini cukup bersih dan luas, hanya saja di lantai yang kami tempati kami tak melihat adanya wastafel di toilet untuk keperluan mencuci tangan. 

Untuk menuju bagian keluar kapal, hanya bisa melalui lantai 5. Hal yang baru kami ketahui juga, instruksi dari kapten kapal disampaikan melalui pengeras suara, serupa dengan yang ada di dalam pesawat.

Siap-siap istirahat di KM. Dobonsolo (Dokumentasi pribadi)
Siap-siap istirahat di KM. Dobonsolo (Dokumentasi pribadi)

Malam itu kami menempat ruangan di deck 4 dengan tempat tidur yang sangat nyaman. Sembari menunggu tampak beberapa penumpang kapal bercengkerama atau makan malam bersama. Jelang pukul 00.00, kapal baru diberangkatkan, kamipun mulai terlelap. 

Sekitar pukul 02.00 dini hari, terdengar informasi bahwa kapal akan sandar 1 jam lagi (03.00). Ini cukup mengejutkan, karena informasi yang kami peroleh perjalanan laut Ciwandan--Panjang mencapai 5-6 jam.

Dengan berbagai pertimbangan kami (lamanya waktu sandar) dan waktu sahur yang pendek, kami memutuskan untuk memakan bekal sahur saat itu juga. Ternyata, waktu sandar membutuhkan waktu lebih lama, hingga pukul 03.00 WIB kapal belum merapat. 

Baru sekitar pukul 04.00 WIB kami diarahkan untuk bersiap-siap dan penumpang yang membonceng turun melalui pintu samping. Waktu imsya berlalu, adzan subuh pun sudah terdengar, kami masih menunggu di atas kendaraan di deck bawah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun