"Miracle of Puasa" dari Muhammad bin Anies Shahab: Perintah Puasa
Dari sini kita semua tahu bahwa sifat panggilan ini lembut, tuhan betulan ingin mendidik kita untuk menjadi pribadi patuh dengan segala kasih sayang dicurahkan. Padahal, kita semua tahu secara kesehatan tubuh kita memang membutuhkan puasa.
Di samping itu, habib juga melanjutkan dengan menyorot " ... sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu", yang mana cukup menunjukkan keadilan dari tuhan, juga sebagai perbandingan kalau puasa ini tidak berat, orang-orang sebelum kita pernah mengalami ini semua.
Lebih lanjut lagi, di sini habib mengajak pembaca untuk melebar dengan merincikan tiga tingkatan puasa dikerjakan manusia mulai dari terendah hingga tertinggi, berikut semua akan dipaparkan di sini.
Pemula
Orang-orang mulai berpuasa, mereka mengerjakan dengan tujuan memperoleh keutamaan dalam sana, dengan melakukan semua kewajiban mulai dari menahan lapar dan dahaga, juga hal-hal lain yang berpeluang membatalkan puasa. Semua dilakukan dari fajar hingga matahari tenggelam.
Kita semua boleh jadi sepakat ini sudah berat, tetapi kita harus menerima kalau ini semua masih dalam tingkat pemula, meski tak bisa dibantah kita semua akan mendapatkan banyak pahala dari sana karena sudah menjalankan perintah, terutama naik menuju level lebih lanjut.
Pengalaman
Orang-orang di sini sudah terbiasa dalam menjalankan puasa, tak pernah merasakan susah, juga tak bisa dipungkiri mendapatkan pahala lebih tinggi. Mereka merupakan orang yang bukan cuma menjalankan perintah secara fisik, tetapi juga meningkatkan semua dalam jiwa.
Pada tingkat ini, mereka tidak cuma menahan diri dari semua sumber lapar dan dahaga, tetapi juga memperbanyak amalan ibadah sunah, terlebih dikerjakan dengan ikhlas hanya karena tuhan semata. Mereka betulan sudah meniru "Uswatun Hasanah" dalam tahap ini.
Khusus
Orang-orang di sini tak bisa dipungkiri sudah melewati semua level sebelum ini. Semua puasa dikerjakan dengan ketulusan, kejujuran, juga memberi manfaat untuk semua orang dalam lingkungan tempat tinggal.
Di samping itu, orang-orang dalam tingkat ini juga sudah memahami makna mendalam puasa jauh dari hati. Selain itu, Mereka juga tidak cuma menjalankan puasa, tetapi menjauhkan diri dari segala bentuk kejahatan sombong, iri hati, dan semua hal yang memisahkan diri dari tuhan.