"Miracle of Puasa" dari Muhammad bin Anies Shahab: Perintah Puasa
Salah satu dari buku islami pernah kami baca, "Miracle of Puasa" dari habib Anies, tak bisa diragukan akan selalu berada dalam posisi terdepan saat orang menanyakan rekomendasi buku bacaan Islam, atau setidaknya untuk sekarang.
Tak bisa dibantah sebagai bagian kecil dari anak muda, selalu ada keberatan dalam hati untuk meminjam, lebih lagi membeli buku. Sementara, harus dikatakan buku ini merupakan pengecualian, kami rela menyisihkan uang untuk membeli ini, dan tidak ada penyesalan sampai saat ini, meski tidak semua nilai dalam sana berhasil terealisasi, tetapi kami cukup senang untuk mengakuisisi 'sebongkah daging' dalam sana.
Seperti dalam terjemahan, 'Keajaiban dari Puasa' tak bisa dibantah membahas semua tentang puasa dari berbagai pandangan dengan cara penulisan menyenangkan mulai dari perintah, keutamaan, kesehatan, hingga sejarah penting terjadi dalam bulan puasa. Terlebih, buku ini dikemas dengan warna, juga animasi segar dalam sana, aman untuk dibaca semua usia.
Di sini kami akan dengan senang menjelaskan sedikit pemahaman dari membaca buku "Miracle of Puasa" , lebih rinci lagi dalam bab I tentang perintah puasa. Lebih jauh lagi, tentang cara tuhan memberikan kewajiban, juga tingkatan seorang hamba dalam menjalankan semua puasa.
Perintah puasa
Seperti dalam buku agama lain, buku ini juga diawali dengan referensi yang tak dipungkiri.
" "
" Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa," (QS. Al-Baqarah: 183)
Dari sini tuhan menyatakan dengan terang-terangan bahwa puasa adalah sebuah kewajiban, habib Anies setuju dengan hal ini, tetapi dibandingkan dengan cuma menyatakan setuju lebih lanjut, habib memilih untuk menyorot cara tuhan menyapa "Hai orang-orang beriman ....", yang mana merupakan panggilan tertinggi pernah diucapkan tuhan untuk penghuni surga semua.
Meski, tak bisa dibantah tuhan memiliki semua kekuasaan untuk memerintah dengan ancaman-ancaman, juga paksaan dalam hati manusia. Namun, tanpa keraguan dibandingkan melakukan itu semua, tuhan memilih memanggil kita dengan panggilan panggilan istimewa.
Dari sini kita semua tahu bahwa sifat panggilan ini lembut, tuhan betulan ingin mendidik kita untuk menjadi pribadi patuh dengan segala kasih sayang dicurahkan. Padahal, kita semua tahu secara kesehatan tubuh kita memang membutuhkan puasa.
Di samping itu, habib juga melanjutkan dengan menyorot " ... sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu", yang mana cukup menunjukkan keadilan dari tuhan, juga sebagai perbandingan kalau puasa ini tidak berat, orang-orang sebelum kita pernah mengalami ini semua.
Lebih lanjut lagi, di sini habib mengajak pembaca untuk melebar dengan merincikan tiga tingkatan puasa dikerjakan manusia mulai dari terendah hingga tertinggi, berikut semua akan dipaparkan di sini.
Pemula
Orang-orang mulai berpuasa, mereka mengerjakan dengan tujuan memperoleh keutamaan dalam sana, dengan melakukan semua kewajiban mulai dari menahan lapar dan dahaga, juga hal-hal lain yang berpeluang membatalkan puasa. Semua dilakukan dari fajar hingga matahari tenggelam.
Kita semua boleh jadi sepakat ini sudah berat, tetapi kita harus menerima kalau ini semua masih dalam tingkat pemula, meski tak bisa dibantah kita semua akan mendapatkan banyak pahala dari sana karena sudah menjalankan perintah, terutama naik menuju level lebih lanjut.
Pengalaman
Orang-orang di sini sudah terbiasa dalam menjalankan puasa, tak pernah merasakan susah, juga tak bisa dipungkiri mendapatkan pahala lebih tinggi. Mereka merupakan orang yang bukan cuma menjalankan perintah secara fisik, tetapi juga meningkatkan semua dalam jiwa.
Pada tingkat ini, mereka tidak cuma menahan diri dari semua sumber lapar dan dahaga, tetapi juga memperbanyak amalan ibadah sunah, terlebih dikerjakan dengan ikhlas hanya karena tuhan semata. Mereka betulan sudah meniru "Uswatun Hasanah" dalam tahap ini.
Khusus
Orang-orang di sini tak bisa dipungkiri sudah melewati semua level sebelum ini. Semua puasa dikerjakan dengan ketulusan, kejujuran, juga memberi manfaat untuk semua orang dalam lingkungan tempat tinggal.
Di samping itu, orang-orang dalam tingkat ini juga sudah memahami makna mendalam puasa jauh dari hati. Selain itu, Mereka juga tidak cuma menjalankan puasa, tetapi menjauhkan diri dari segala bentuk kejahatan sombong, iri hati, dan semua hal yang memisahkan diri dari tuhan.
Puasa dalam tingkat ini bukan cuma ibadah fisik di sana, tetapi juga pembersihan batin secara mendalam untuk meningkatkan kesadaran spiritual jangka panjang. Sangat memungkinkan, orang-orang pada level ini untuk membawa semua kebaikan ke dalam ramadan tahun depan.
Setelah semuanya, kita semua tahu puasa ini kegiatan wajib, tuhan sudah betulan memanggil dengan sapaan terbaik yang memungkinkan. Tak berhenti di sana, tuhan juga sudah menunjukkan semua ini bukan cuma untuk kita, tetapi juga orang-orang sebelum masa ini. Terakhir, di sini juga mengajak semua untuk meningkatkan tingkat puasa kita.