Hadenn
Hadenn Mahasiswa

Football and Others

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menjelajahi Tradisi Yudaisme dalam Meningkatkan Kecerdasan

31 Maret 2024   01:12 Diperbarui: 31 Maret 2024   01:21 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjelajahi Tradisi Yudaisme dalam Meningkatkan Kecerdasan
Sehari bersama Ari Gordon: Mengenal Yahudi dan Yudaisme -- CRCS UGM 

Di tengah konten toleransi antar agama gencar dikonsumsi selama ramadan, bahkan untuk beberapa konten bisa mengubah kehidupan tokoh agama secara signifikan, tetapi justru tak bisa dipungkiri konten terkandung di sana masih sangat dibatasi. 

Terlebih, agama lain selain Kristen, sulit ditemukan di luar sana, terutama tentang Yahudi, semenjak minim pengikut dalam sana.

Dari sini kami dengan senang memutuskan, untuk mengetahui lebih lanjut tentang agama mendominasi Nobel penghargaan ilmu pengetahuan. Terutama bagaimana mereka memandang permasalahan, juga mungkin kesalahpahaman yang harus dihentikan di sini.

Lebih jauh lagi, tak ada kesalahan di sana untuk saling mengetahui, bahkan menurut pandangan Islam kita semua diciptakan untuk saling mengenal satu sama lain, tertulis jelas dalam alquran. 

Terlebih, penganut Yahudi juga hidup berdampingan dengan kita di sini, tak kurang dari 5000 penganut berkumpul dalam satu komunitas di Sumatera diakui, juga dilindungi oleh negara.

Mengenal komunitas Yahudi di Indonesia - BBC News Indonesia 
Mengenal komunitas Yahudi di Indonesia - BBC News Indonesia 
Mukjizat dan rasionalitas

Kita semua tahu konsep mukjizat merupakan peristiwa luar biasa, di mana tuhan memberikan keistimewaan untuk para utusan-Nya.

Namun, di sini menurut pandangan rabbi Musa bin Maimun lebih menekankan tentang rasionalitas untuk mendampingi konsep mukjizat. Mereka mempercayai tuhan tidak akan pernah melanggar sifat, yang ia tetapkan, cuma untuk mengistimewakan utusan yang di akhir memang manusia. 

Lebih jauh lagi, mukjizat dalam Yudaisme memang masih dipahami sebagai peristiwa di luar hukum alam, tetapi tetap tidak bertentangan dengan hukum alam. Mereka lebih mendorong umat untuk mencari makna dan pesan spiritual di balik peristiwa tersebut, bahkan hingga hari ini para filsuf dan sarjana Yahudi masih berdiskusi dan berdebat tentang interpretasi mukjizat dalam kitab suci, ini menunjukkan tradisi intelektual dan rasionalitas sangat dijunjung tinggi di sini.

Misal, kisah 'manna' (makanan dari langit) yang diberikan Tuhan kepada Bani Israel,  selama perjalanan mereka di padang gurun.  Peristiwa ini bisa dilihat sebagai mukjizat. Namun, para komentator Yahudi juga bisa menawarkan penjelasan rasional.

Manna bisa dikatakan sejenis lumut yang tumbuh secara ajaib di padang gurun, yang memenuhi kebutuhan gizi bangsa Israel.  Penjelasan ini tak terbantahkan tidak mengurangi keajaiban dalam peristiwa tersebut, tetapi justru menunjukkan bagaimana Tuhan bisa memberikan nikmat melalui proses alamiah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun