S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi
Puasa: Belajar Marah dan Taat Sosial
Mengapa melarang perlu marah ?, di sinilah rahasianya, bahwa marah memiliki kekuatan dan tekanan kuat dalam berkomunikasi, penekanan perlu diulang-ulang dan penegasan atas pesan yang disampaikan, sehingga penerima pesan mengerti bila pesan yang disampaikan itu diabaikan menjadikannya tidak senang atau benci.
PUASA DAN PELATIHAN MARAH BERMARTABAT
Jangan pura-pura tidak pernah marah, maka bahagia yang dirasakan juga pura-pura bahagia. Memang jauh lebih baik pura-pura bahagia daripada pura-pura sedih. Kalau kepura-puraan anda menjadi nyata, maka hasilnya akan kecut atau pahit bila kepura-puraanya adalah negatif.
Puasa di bulan Ramadan itu melatih menahan, secara formal adalah menahan makan dan minum serta berjimak meskipun semuanya menjadi milik sendiri dan halalan thoyyiba. Tapi mengapa dilarang pada waktu yang ditentukan ?, maka hakekatnya adalah membangun hamba-hamba yang taat dan patuh, ini juga berarti menerima perintah dan juga mentaati apa yang dilarang.
Seperti halnya hak pribadi makanan dan minuman dan berjimak, tetapi kepada pemilik isi dunia dan penciptanya haruslah kita tunduk dan memasrahkan kepadaNya. Sama halnya ketika seseorang memiliki hak marah kepada seseorang, maka bisa dilaksanakan dan bisa diabaikan, puasa mengajarkan memilih yang tepat dan paling dibutuhkan atau skala prioritas.
Tidak semua kemarahan harus dituang sedemikian rupa, ada masa dan kadar yang tepat untuk menakarnya. Dengan demikian kemarahan yang memang terpaksa dilakukan dipilih cara yang tepat yang mengena kepada obyek kemarahan, secara jelas bukan dengan sindiran.
Marah adalah tegas baik ucapan atau kalimat yang diucapkan, bukan untuk menyakiti atau mencari kepuasan, tetapi benar-benar tulus untuk mengingatkan dan mengajak kepada kebaikan bagi diri yang diingatkan dan bagi banyak orang (umum).
Puaslah dengan marah di waktu yang tepat, dan marahlah sesuai dengan waktu yang ditentukan. Jangan terlambat atau terlalu dini, hasilnya pasti berbeda, rasanya juga berbeda dan kehormatan yang diperoleh juga berbeda.