Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331
Tolak Marah dengan Sabar dan Syukur
Perlu diingat dan diketahui bahwa sabar bukanlah hal yang membuat manusia pelakunya menjadi malas berfikir atau bertindak karena menganggap menerima apa adanya adalah sabar. Itu merupakan sabar yang bodoh.
Sabar tidak berarti diam dan bodoh, pada hakekatnya sabar yang tepat adalah dimana ada waktunya melakukan suatu hal dengan tepat. Bukan berarti sabar itu ada batasannya.
Dalam Islam, sabar tidak memiliki batasan. Tidak ada istilah "habis kesabaran". Karena sabar itu luas dan menyenangkan bagi manusia yang konsisten sabar. Sabar tetap selalu dipertahankan dengan terus menerus tanpa lelah.
Orang yang sabar memiliki keuntungan tersendiri. Keuntungan dari orang yang bersabar adalah memiliki harapan dan tidak putus asa karena gagal dalam urusannya.
Seperti dalam Surat Ar-Ruum ayat 60 yang artinya "Maka bersabarlah engkau (Muhammad), sungguh janji Allah itu benar dan sekali-kali jangan sampai orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu menggelisahkan engkau."
Namun orang yang bersungguh-sungguh menahan rasa marah dengan sabar dan syukur seperti ini jumlahnya sedikit. Semoga kita berada pada kelompok yang sedikit tersebut. Hanya sabar dan syukur yang benar-benar mampu menolak amarah. Karena dalam dalam kesabaran itu bermukim iman dan taqwa.