Halo! Saya merupakan seorang mahasiswi yang tengah mencoba untuk menyalurkan hobi saya dalam menulis melalui Kompasiana.
Tradisi Membuat Kue Kering Selama Idul Fitri: Sebuah Warisan Manis
Idul Fitri atau Lebaran merupakan momen yang penuh kegembiraan bagi umat Muslim di seluruh dunia. Tahun 2024, perayaan Idul Fitri kembali menyatukan umat Muslim dalam merayakan kemenangan setelah menyelesaikan ibadah puasa selama sebulan penuh. Di Indonesia, tradisi Idul Fitri masih dijaga dengan penuh keceriaan.
Masyarakat pun memiliki berbagai macam cara yang unik untuk memeriahkan Idul Fitri, salah satunya adalah menyambut Idul Fitri dengan tradisi membuat kue kering.
Tradisi membuat kue kering selama Idul Fitri telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Indonesia. Kue-kue kering ini tidak hanya menjadi hidangan lezat, tetapi juga memiliki makna mendalam dalam merayakan momen penting ini.
Menurut sejarawan kuliner Fadly Rahman, tradisi ini muncul pada masa kolonial Belanda, di mana interaksi antara orang Belanda dan masyarakat Indonesia menyebabkan penyerapan budaya Eropa ke dalam budaya Indonesia, termasuk dalam hal kuliner.
Menurut Fadly, masyarakat Indonesia mulai merasa bahwa kue tradisional memiliki tekstur yang lengket dan tidak awet. Namun, kue-kue kering disajikan selama beberapa hari atau bahkan beberapa minggu, tetap awet untuk disajikan saat Idul Fitri.
Hal ini menunjukkan bahwa tradisi membuat kue kering selama Idul Fitri tidak hanya merupakan bagian dari perayaan, tetapi juga menunjukkan status sosial seseorang.
Pada masa itu, masyarakat Indonesia menengah ke atas sudah tidak lagi menyajikan makanan tradisional yang terbuat dari sagu, tepung beras, tepung ketan, dan lain-lain.
Warga Kecamatan Gegerkalong, Kota Bandung pun turut memeriahkan tradisi ini dengan menyajikan dan memberi kue-kue kering pada saat Idul Fitri. Kue kering yang disajikan pun memiliki beragam jenis dan variasi.
Mulai dari kue kastengel, kue putri salju, kue kembang goyang, hingga kue akar kelapa, setiap jenis kue kering memiliki keunikan dan kelezatan tersendiri. Proses pembuatan kue-kue ini pun menjadi bagian dari tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi, menciptakan kehangatan dan kebersamaan dalam proses pembuatannya.
Antusiasme masyarakat Kecamatan Gegerkalong dalam tradisi menyediakan kue kering saat Idul Fitri ini pun membuat pesanan kue kering yang diterima oleh para pengrajin kue pun melonjak drastis. Begitu pula yang dirasakan oleh Bu Katriena, salah seorang pembuat kue kering di Kecamatan Gegerkalong, Kabupaten Bandung.