Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023
Borek, Pastri Klasik Turki Pelengkap Menu Buka Puasa
Menentukan menu di rumah bagi saya gampang-gampang susah. Saya termasuk orang yang agak sulit mengikuti jadwal menu yang sudah ditentukan, kecuali jika hanya menyantap. Memasak itu sering mengikuti selera saat itu.
Beberapa hari terakhir ini saya sudah mulai kembali beraktivitas sendiri di dapur. Ini untuk menghindari otot yang tidak semakin lama "tertidur". Pergerakan tangan saya masih terbatas dan belum dibolehkan mengangkat yang berat-berat. Jadi, saya cari masakan yang tidak perlu memerlukan tenaga yang kuat.
Saya pilih saja salah satu makanan dari Turki. Kuliner negara ini bisa dikatakan menyatu dengan masakan sehari-hari warga di Jerman. Saya pilih "Börek" (Borek) sejenis pastri dengan bahan isian.".
(Penulisan "Borek" diambil dari sebutan "Börek" yang berasal dari Turki)
Börek
Penyebutan Börek ini berasal dari Turki. Untuk negara-negara Balkan kuliner ini dinamakan "Burek". Sementara itu di Bosnia-Herzegovina, makanan ini dikenal dengan sebutan "pita". Masing-masing negara memiliki cara dan rasa Burek yang khas.
Konon, Börek sudah dikenal pada abad ke-15. Pada masa lalu, Börek adalah makanan orang miskin. Makanan ini cukup mengenyangkan dan biasanya dibuat dengan jumlah yang banyak untuk disantap seluruh keluarga.
Börek dibuat dari adonan strudel atau Yufka; adonan tepung yang sangat tipis. Umumnya, Börek dibuat dengan isian kentang, spinach, daging cincang, keju domba dan kambing. Namun begitu, Börek bisa juga dibuat dengan isi yang disesuaikan dengan selera masing-masing.
(Kata "Yufka" berasal dari bahasa Turki yang artinya "tipis" atau "rapuh")
Börek sering disajikan sebagai camilan sore hari sebagai pelengkap minum teh. Biasanya disantap dengan saus yang terbuat dari yoghurt berbumbu dengan campuran minyak olive, parutan kulit dan perasan lemon.