AKIHensa
AKIHensa Penulis

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Hati yang Bersih Itu Sangat Penting

29 Maret 2023   14:54 Diperbarui: 29 Maret 2023   15:55 1381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hati yang Bersih Itu Sangat Penting
Ilustrasi Foto by iStockphoto. 

Hati yang bersih itu sangat penting dalam menjalani kehidupan ini. Kita pasti menyadari hal itu dengan kesadaran penuh dan dalam keimanan kita kepada Allah. 

Lalu apakah kita mampu membersihkan hati ini yang penuh dengan kotoran dan daki yang menempel lekat sehingga warnanya hitam pekat? 

Tentu saja sebagai hamba Allah yang beriman dan selalu berbaik sangka kepadaNya, segala upaya yang menyertai semua pengabdian kita selalu menghasilkan pencapaian pada kebersihan hati. 

Di tengah-tengah kita menjalani ibadah puasa, banyak sekali kegiatan ibadah yang muaranya adalah kebersihan hati. 

Hal itu wajar karena puasa itu target utamanya adalah hamba yang bertaqwa atau seorang Muttaqien yang bersih hatinya. 

Ada hal yang seringkali kita luput dari perhatian tentang upaya kebersihan hati di tengah puasa yaitu menjaga lisan. 

Rasulullah pernah dalam sebuah haditsnya berpesan bahwa sesungguhnya kebanyakan dosa manusia itu berpangkal dari lisannya. 

Beliau juga selalu mengingatkan kita melalui Hadits Riwayat Buchari-Muslim yang menyebutkan barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhirat maka hendaklah berkata baik atau diam. 

Fakta di tengah kita sering terjadi bahwa orang-orang yang banyak bicara memiliki risiko banyak salah. Apalagi berbicara dengan kesombongan dirinya.  

Semakin banyak bicara tanpa ada kendali iman maka banyak pula kesalahan yang akan terjadi. Kesalahan demi kesalahan itu adalah dosa yang akan mengotori hati. 

Bagaimanapun hati ini selalu terpengaruh oleh semua kegiatan fisik kita. Hati ini sesungguhnya ibarat cermin, maka tidak akan mampu menangkap hakekat segala sesuatu kecuali cermin itu dalam keadaan bersih. 

Begitu pula dengan hati. Maka harus dalam keadaan bersih sehingga mampu menangkap cahaya. Harus dalam keadaan lurus fokus kepada semua kodratNya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun