AKIHensa
AKIHensa Penulis

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Jangan Remehkan Setiap Dosa Sekecil Apapun

21 April 2024   05:12 Diperbarui: 21 April 2024   06:21 1019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jangan Remehkan Setiap Dosa Sekecil Apapun
Ilustrasi Foto by Pixabay

Jangan pernah meremehkan dosa sekecil apapun. Apalagi manusia itu adalah mahluk lemah yang tidak pernah luput dari dosa. Jika para hamba Allah itu berdosa dan mereka lupa bertobat, maka sungguh malang nasib mereka di akhirat. 

Pada saat sudah berada di Alam Kubur semuanya sudah terlambat walaupun sudah menyadari setiap dosa yang pernah dilakukan. Mereka biasanya baru menyadarinya ketika adzab datang di neraka. 

Pada saat itulah mereka mengharap dengan berdoa kepada Allah.  Merekabaru menyadari dosa-dosa mereka tapi semuanya sudah sangat terlambat. 

Dengarlah doa mereka, Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari neraka, niscaya kami akan mengerjakan amal sholeh yang berlainan dengan apa yang telah kami kerjakan dahulu.  Hal itu seperti tertulis dalam Al Quran Surat Fathir ayat 37. 

Sungguh hanya penyesalan luar biasa menyakitkan jika kita selalu meremehkan dosa dan maksiat. 

Apalagi dilakukan hanya dengan dalih bahwa perbuatan tersebut hanya sekedar dosa kecil yang mudah mendapatkan maafNya. 

Banyak diantara kita yang mungkin lupa bahwa dosa kecil-dosa kecil yang dilakukan dengan terus menerus dapat membawa diri kita ke arah perbuatan dosa besar yang tidak terampunkan oleh Allah. 

Dosa besar adalah perbuatan yang paling tidak disukai Allah SWT. Bahkan dosa besar sangat rawan tidak diampuni oleh Allah. 

Seorang hamba yang melakukan perbuatan dosa besar bisa berdampak serius pada dirinya dan kesucian jiwanya. 

Hal itu karena dosa besar bisa menjadi jalan menuju menuju kekufuran yang mengerikan. 

Kekufuran seorang hamba bisa menjadikan dirinya kafir dan dianggap keluar dari keimanan mereka kepada Allah. 

Seseorang yang melakukan dosa besar dengan terus menerus mengakibatkan dirinya menjadi terbiasa. 

Ini sangat berbahaya karena membuat dirinya terlena dan lupa sehingga dikhawatirkan nantinya mati dalam keadaan su’ul khotimah. 

Sebuah hadits yang pernah disabdakan oleh Rasulullah SAW, membawa pesan agar kita menjauhi perbuatan dosa-dosa kecil. Hadits itu merupakan Riwayat dari Ath - Thabarani. 

Petuah Rasulullah tersebut menjadi pegangan bagi para umatnya agar kita mampu untuk menjauhi dosa-dosa kecil. 

Jika kita mampu menjauhi dosa-dosa kecil, maka hal itu berarti kita bisa terhindar dari dosa-dosa besar. 

Ramadan memang sudah berakhir tapi kini saatnya kita mengamalkan semua hasil gemblengan ibadah selama Ramadan tersebut dengan aksi nyata. 

Saatnya kita kembali memperkuat kuat keimanan yag mungkin mulai kendor. 

Iman itu sifatya fluktuatif, kadang ada di titik atas tapi juga kadang ada di titik bawah. 

Namun yang penting rasa iman kepada Allah SWT tidak pernah hilang dari hati kita. 

Melakukan ibadah  dengan terus istiqomah dalam berbuat kebaikan akan menyebakan rasa iman semakin kuat terikat kepada Allah SWT seiring dengan semakin banyaknya perbuatan untuk kebaikan yang dilakukan. 

Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim berbunyi bahwa 'Sebaik-baik perbuatan menurut Allah adalah yang dirutinkan (istiqomah) meskipun sedikit'.  

Sedangkan dengan semakin banyaknya maksiat yang dikerjakan, maka imanpun semakin melemah dan mengancam kita menjadi kufur. Ya Allah kami selalu berlindung kepadaMu, Tuhan sebaik-baiknya Pelindung.  

Selain kita harus mampu menghindari dosa-dosa kecil, ternyata kita juga tidak boleh meremehkan kebaikan-kebaikan sekecil apa pun. 

Rasulullah SAW memerintahkan agar kita bisa menjaga agar diri kita terhindar dari api neraka dengan melakukan kebaikan bersedekah walaupun hanya dengan bersedekah separuh dari satu biji kurma.  

Kita pasti pernah mendengar Rasulullah SAW pernah menceritakan melalui sebuah hadits shahih riwayat Imam Muslim. 

Hadits itu menceritakan tentang seorang perempuan pezina yang diampuni dosanya oleh Allah hanya karena dia sudah menolong seekor anjing yang sedang kehausan. 

Sungguh luar biasa semua referensi dari Al Quran dan Hadits di atas menjadi pegangan dan tuntunan bagi kita semua yang tengah secara terus menerus menempa jiwa dengan mengerjakan amal-amal ibadah yang baik demi Ridho Allah. 

Salam Lebaran @hensa17

#Lebaran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun