KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.
Baiknya Puasa dan Sholat Semakin Dihayati
Mari kita uraikan ayat demi ayat dari surat Al Fatihah. Pada saat seorang hamba melafalkan ayat Al-Hamdu lillhi rabbil-'lamn, maka Allah SWT menyebutnya bahwa hamba-Ku memuji-Ku.
Pada saat hamba-Nya menyebut, Ar-rahmanir Rahiim, maka Allah SWT menyebut sebagai ucapan bahwa hambaNya mengulangi pujian untuk DiriNya.
Pada saat hambaNya menyebut ayat Maaliki yaumid diin, maka Allah SWT berfirman bahwa hambaNya selalu mengagungkan DiriNya.
Ketika seseorang mengucapkan, Maaliki yaumid diin, maka hal itu berarti hamba yang selalu meninggikan status Allah SWT Yang Maha Tinggi.
Pada ayat selanjutnya, seorang hamba menyebutkan ayat 'Iyyaka na'budu wa iyyaaka nasta'in'.
Ketika ayat tersebut disebutkan maka Allah SWT menyambutnya dengan firmanNya, 'Ini adalah penghubung antara Aku dan hamba-Ku, dan untuk hamba-Ku akan diberikan sesuai apa yang dia minta.'
Para Ahli Tafsir memberikan pemahaman tentang ayat tersebut. Pada ayat ini terdapat dua pernyataan, yaitu 'Iyyaka na'budu' dan 'Iyyaka nasta'in'.
Ayat 'Iyyaka na'budu' memiliki tafsir tentang hubungannya dengan tiga ayat pertama dari surat Al Fatihah.
Kemudian ada ayat selanjutnya dengan menyebutkan 'Iyyaka nasta'in' berisi permohonan pertolongan dari seorang hamba kepada Allah SWT.
Pada ayat tersebut juga memberikan gambaran bahwa seorang hamba harus menyempurnakn terlebih dulu penghambaanNya atau kewajibannya, baru kemudian memohon haknya yaitu pertolongan dari Allah Yang Maha Penolong.
Pada ayat selanjutnya, ketika hamba Allah membaca 'Ihdinas-Shirathal mustaqiim' sampai akhir surat, maka Allah SWT berfirman, 'Ini milik hamba-Ku dan untuk hamba-Ku sesuai yang dia minta'.