KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.
Seharusnya Tingkat Keimanan Semakin Tinggi Usai Ramadan
Gambaran tersebut menjadi bukti yang nyata bahwa puasa adalah pelatihan bagi hati kita untuk menahan diri dan agar selalu dzikir untuk mengingat Allah SWT.
Selama sebulan penuh di Ramadan itu betapa khusyu semua umat Islam melaksanakan ibadah puasa. Menahan lapar dan haus mulai terbit Fajar sampai dengan terbenam Matahari.
Lalu setelah berpuasa seharian maka saat adzan Maghrib disempurnakanlah puasa itu dengan berbuka menikmati makanan-makanan yang halal dan tidak berlebihan. Kebahagiaan terpancar bagi orang-orang yang berbuka puasa.
Gemblengan dan tempaan tersebut berlangsung selama sebulan penuh. Setelah itu ditutup dengan rasa syukur merayakan Idul Fitri yaitu hadirnya Hari Kemenangan.
Jiwa-jiwa pada hari itu sudah kembali menuju fitrahnya yaitu kembali suci. Kembali seperti bayi yang baru lahir.
Jiwa-jiwa yang bergembira karena lulus melewati pelatihan selama Ramadan dalam Bimbingan Allah.
Pada hari Lebaran itu sangat diharapkan kualitas iman kita semakin meningkat akibat gemblengan selama bulan Ramadan.
Hal itu sangat wajar karena hampir semua aktivitas ibadah di bulan Ramadan berhasil ditunaikan dengan penuh kekhusyuan.
Suatu hal yang sangat disayangkan jika semua yang sudah kita capai selama bulan Ramadan tersebut harus kembali lagi ke keadaan semula saat sebelum bulan Ramadan.
Seharusnya kualitas iman dan aktivitas ibadah kita semakin membaik usai bulan Ramadan berlalu.
Semoga kita termasuk hamba-hamba Allah yang diberikan kekuatan untuk mempertahankan kualiats iman kita setelah digembleng di bulan Ramadan. Aamiin.
Salam Lebaran @hensa17.