Dr. Herie Purwanto
Dr. Herie Purwanto Penegak Hukum

Bismilah, Menulis tentang : - Korupsi dan Bunga Rampai (2022) - Korupsi (2023) - Hukum dan Korupsi (22 Oktober 2024 sd. sekarang) - Sebelum aktif di Kompasiana (2022), menulis di Jawa Pos, Suara Merdeka, Tribun dan Beberapa Media Internal Kepolisian

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Membersamai Ramadan Dengan Kebaikan

3 April 2023   10:25 Diperbarui: 3 April 2023   10:42 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membersamai Ramadan Dengan Kebaikan
untitled-642a46bb3788d44d9732af62.jpg

Foto Dokumen Peribadi

Saya mengedarkan pandangan ke luar jendela, sesaat sembari menarik nafas. Yang saya lihat adalah bangunan perkantoran, rumah maupun bangunan lain yang nampak kecil di mata saya. Di atas bangunan, langit cerah dan sekumpulan awan putih, bak kapas bergelayutan. Sebuah pemandangan yang biasa dan nampak di sebelah tempat saya bekerja. Saya ada di salah satu lantai dari 16 lantai Gedung Merah Putih, KPK, Jakarta.

Beberapa kolega saya sepertinya sedang sibuk dengan pekerjaannya. Saya sendiri, menyempatkan menebar pandangan ke luar jendela, sebagai bentuk pengalihan pandangan dan menjadi sebuah kebiasaan di sela pekerjaan. Melulu konsen pada pekerjaan, perlu juga jeda mata di arah lain di luar monitor laptop atau tumpukan dokumen yang harus dibaca. Ini rutinitas yang terjalani, di tengah-tengah menapak di bulan suci yang sudah mulai masuk di hari kedua belas.

untitled-642a47193788d44d9732af66.jpg
untitled-642a47193788d44d9732af66.jpg

Foto Dokumen Peribadi

Sepertinya baru kemaren awal puasa. Namun begitulah, sebagaimana roda yang terus berputar. Tanpa kita sadari, bisa menggilas bila kita tidak menempatkan diri sebagai insan yang penuh kegembiraan dalam membersamai tapakan Ramadan tadi, dengan hal yang pokok dan wajib dilakukan yaitu puasa, kemudian mengisi dengan ibadah lainnya seperti tadarus, mentadaburi Alquran, solat tarawih di malam hari serta pulan pilihan perbuatan kebajikan yang kita percayai bila dengan iklas melakukannya, akan dilipat gandakan pahalanya.

Ramadan yang nampak di sekitar lingkungan kerja saya di KPK, selain jam kerja yang dikurangi, masuk jam 08.00 dan pulang jam 17.00 menjadi masuk jam 08.00 pulang jam 15.00, adalah pemandangan kian khusyuk dan meningkatkatnya jumlah jamaah di Masjid Al Iklas, masjid internal di KPK. Saat sekitar 30 menit sebelum adzan sudah mulai jamaah yang berdatangan, mengambil air wudlu dan tadarus. Selesai solat berjamaah dilanjutkan dengan mendengarkan pengajian yang sudah terjadwal oleh takmir masjid. Full pengajian dari hari Senin sd. Kamis.

Saya melihat wajah-wajah yang Insha Alloh istiqomah untuk menjalani dan mengisi Ramadan dengan penuh ketulusan. Meski kadang, ada juga beberapa pegawai, memanfaatkan jeda waktu untuk sekedar merebahkan badan, tiduran di atas karpet merah. Namun, lebih banyak duduk, menunduk dengan tangan memegang tasbih melafalkan dzikir. Ada yang membaca Alquran dengan bersuara, ada yang setengah berbisik ada pula yang nyaris tak terdengar oleh yang duduk di sebelahnya. Bisa jadi, ia sedang membaca Alquran yang ada terjemahannya, sehingga ia masuk dalam kelompok jamaah yang mentadaburi Alquran.

Begitu suasana Ramadan. 

Penuh dengan semangat guna meraih kebaikan Ramadan. Kedatangan Ramadan harus disambut dengan suka cita, dibersamai dengan kegiatan yang bisa meningkatkan rasa iman. Sebab sejatinya dari Ramadan yang tiba mengajarkan pada kita untuk bisa memosisikan diri pada kebaikan setiap saat, tidak hanya pada saat Ramadan. Bila saat Ramadan menyisikan uang untuk bersedekah, di luar Ramadanpun harus minimal sama, bisa menghatamkan Alquran 2-4 kali selama sebulan di Ramadan, harus juga minimal sama di luar Ramadan. Begitupun ibadah yang lainnya. Ramadan dijadikan momentum untuk berbuat yang lebih baik dalam pengabdian kepada Sang Khaliqul.

Membiasakan diri dengan parameter saat Ramadan, menjadikan pribadi sebagai hamba yang baik, namun semoga menjadikan kita semua menjadi Hamba yang beruntung. Karena konsep hidup yang harus selalu dijaga adalah menjadikan hari ini untuk selalu lebih baik dari kemaren. Kalau di bulan Ramadan sudah membiasakan kita misal pada tataran angka 7, maka dibulan luar Ramadan, minimal sama, namun beruntung bila kita mengupayakan peningkatan di tataran angka 8 dstnya.

Selamat Menjalani Puasa Dengan Seribu Kebaikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun