RAMADAN
Pilihan
Bersyukur: Memahami Tradisi dan Lepas dari Maut
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
"Ayo cepat keluar. Lompati saya. Saya tidak akan kemana-mana, takut busnya turun kalau saya lepaskan remnya," pinta Pak Sopir yang diceritakan Anindya, anggota tim Yogyakarta yang berhasil melompat keluar pertama kali lewat jendela.
Setelah itu banyak masyarakat berdatangan membantu mengeluarkan semua penumpang, baik dari jendela maupun pintu belakang bus. Bagian depan bus diikat dengan tali ke pohon besar. Orang terakhir yang keluar dari bus adalah Pak Sopir yang terlihat pucat dan kelelahan.
Suasana begitu mengharukan. Semua menangis dan saling berpelukan, mengucap syukur kepada Tuhan karena dua puluh orang terbebas dari suasana yang mencekam.
Malam harinya di kamar hotel, tim Jambore Sastra Yogyakarta berkumpul, bersyukur atas berkah Tuhan yang memberi kami kesempatan untuk melanjutkan hidup dan menikmati secangkir kopi esok pagi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!