Herry Mardianto
Herry Mardianto Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Rumah Aman Saat Mudik

4 April 2024   16:41 Diperbarui: 4 April 2024   16:43 1098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah Aman Saat Mudik
Merayap di Yogyakarta/Foto: Hermard

Mudik merupakan saat yang menyenangkan untuk berkumpul bersama keluarga dan kerabat. Jadi, jangan heran kalau berbagai cara dilakukan masyarakat agar dapat  pulang ke kampung halaman. 

Bahkan ada yang nekat mudik menggunakan bajaj,  misalnya. Bajaj yang biasanya digunakan sebagai alat transportasi jarak dekat (dalam kota), dipaksa  menempuh perjalanan ke luar kota dengan jarak puluhan bahkan ratusan kilometer demi pulang kampung.   

Bajaj tidak hanya berpenumpang tiga orang, melainkan  memuat satu keluarga, tak kurang dari lima orang. Belum lagi   barang bawaan diikat memenuhi atap bajaj. Bayangkan, betapa beratnya beban yang harus disangga angkutan beroda tiga itu!

Perjuangan mudik lainnya adalah saat  terjadinya kemacetan parah karena jumlah kendaraan meningkat secara signifikan selama periode mudik. Belum lagi dalam perjalanan ada beberapa titik ruas jalan yang tidak memadai (rusak atau berlubang), bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan dan menghambat kelancaran perjalanan. 

Kesalnya lagi jika jalur dialihkan dan diharuskan masuk ke jalur alternatif yang jauhnya tidak kepalang tanggung karena harus memutar.

Tinggalkan rumah dengan nyaman/Foto: Hermard
Tinggalkan rumah dengan nyaman/Foto: Hermard
Meskipun mudik menyenangkan, tetapi meninggalkan rumah bisa membuat kita khawatir. Bagaimana jika ada yang mencoba masuk? Atau apa yang terjadi jika ada kebocoran air, konsleting listrik?

Satu hal yang pasti, sebaiknya kita jangan latah atau bangga mewartakan perjalanan pulang kampung dengan mengunggah ke media sosial, menceritakan kita sudah sampai di kota Tralala, memposting foto saat singgah di rest area

Jika ini  dilakukan, secara tidak sadar kita memberi informasi kepada khalayak (termasuk orang-orang yang  berniat melakukan kejahatan) bahwa rumah kita dalam keadaan kosong. 

Biarlah hanya pengurus kampung/perumahan atau  orang-orang tertentu saja yang mengetahui kita pulang kampung. Jangan tergila-gila memposting segala sesuatu ke media sosial.

Sebelum meninggalkan rumah, sebaiknya dilakukan upaya penggantian lampu teras, samping, ruang tamu, dengan lampu sensor cahaya. 

Hal ini perlu dilakukan karena  maling dengan sasaran rumah kosong dapat menandai  rumah tanpa penghuni dengan mengamati lampu teras/ruang tamu. Jika lampu teras menyala sepanjang hari, berarti rumah kosong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun