Herry Mardianto
Herry Mardianto Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Rumah Aman Saat Mudik

4 April 2024   16:41 Diperbarui: 4 April 2024   16:43 1099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah Aman Saat Mudik
Merayap di Yogyakarta/Foto: Hermard

Dengan menggunakan lampu sensor cahaya, lampu secara otomatis akan menyala jika hari mulai gelap (menjelang magrib) dan mati saat cahaya mulai terang (pagi hari), seakan-akan rumah berpenghuni, ada yang menghidupkan dan mematikan lampu.

Sebelum mudik, pastikan  mematikan lampu, perangkat elektronik, lepas semua steker yang masih terhubung dengan aliran listrik. Hal ini perlu dilakukan agar  menghemat energi dan meminimalisir terjadinya konsleting arus pendek listrik.

Selain itu perlu mematikan semua kran agar tidak terjadi kebocoran air yang bisa menyebabkan meteran PDAM melonjak tinggi.

Bagi rumah yang memiliki perangkat pengamanan berupa CCTV, jangan lupa mengaktifkannya agar dapat mengamati keadaan rumah  lewat perangkat gawai. Jangan lupa menyimpan barang berharga di tempat tersembunyi atau jika memungkinkan bawa saja mudik.

Hal paling penting dari semua itu, pastikan semua pintu digembok dan jendela terkunci  rapat/kuat sebelum  berangkat mudik. Ini merupakan langkah   terpenting guna mencegah orang yang tidak diundang masuk ke dalam rumah.

Lingkungan perumahan kami/Foto: Hermard
Lingkungan perumahan kami/Foto: Hermard
Di perumahan yang kami tinggali, pengurus selalu mendaftar informasi siapa saja yang mudik melalui grup WhatsApp. Bagi yang tidak mudik, mereka ketiban sampur melakukan ronda selama perumahan ditinggal mudik. 

Sebelum pulang kampung, pemudik diwajibkan menyetorkan sumbangan suka rela yang akan dipergunakan membeli gula, teh, kopi, dan penganan untuk bapak-bapak yang melakukan ronda. 

Perumahan kami tidak dijaga satpam, memiliki tiga gang dilengkapi portal. Gang itu dipergunakan masyarakat desa untuk melintas antar dusun/padukuhan. Jadi siapa pun bebas melintas sebelum portal ditutup malam hari.

Salah satu cluster di Yogya/Foto: Rio
Salah satu cluster di Yogya/Foto: Rio
Situasi ini tentu berbeda dengan cluster dengan jumlah rumah terbatas, one gate system, security 24 jam, diawasi kamera CCTV di beberapa titik. 

Jika penghuninya mudik, tentu saja tidak serepot orang-orang yang tinggal di perumahan seperti kami. Mereka tinggal berangkat dan mengirim pesan WhatsApp kepada security: kami pulang kampung, tolong tetap dipantau keamanan rumah kami dan keamanan lingkungan cluster. Selamat melakukan tugas dengan baik!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun