Suro Kakekku
Disuro ini meski kecil.
Namun memiliki arti tersendiri.
Tumpukan doa menjadi tiang penyangga.
Dan pagar kejujuran mengelilingi.
Rimbun keikhlasan dihalaman tumbuh subur
Seperti kakek mengajarkan ngaji anak-anak desa.
Sungguh sejuk, ketentraman menyelimuti suro tinggalan kakek.
Sudah hampir sewindu purnama lewat.
Tak lagi ramai anak anak mengaji.
Tak terdengar lagi batuk suara kakek.
Yang terus menghujam tenggorokan.
Saat ini kakek sudah tiada.
Pergi meninggalkan kehidupan.
Namun suro ini masih berdiri kokoh.
Seperti anak-anak kokoh juga.
Menggenggam ajaran kakek.
Bahkan sudah ada yang jadi kiai.
Dan pejabat tinggi negeri.
Dibulan ramadan ini.
Sepertinya hati kita terketuk.
Datang ke suro.
Untuk membersihkan.
Segala dosa yang kita dapat dalam perjalanan hidup.
Sembari mengenang kakek.
Yang ikhlas membangun suro.
Dan membangun mental anak-anak.
Untuk terus solat seumur hidup.
Sungailiat, Bangka, Mei 2018