Ety Supriyatin
Ety Supriyatin Lainnya

Menulis apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. ■JUST BE MYSELF■

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

K-Rewards sebagai Keberkahan Lain Bulan Ramadan

29 Maret 2023   08:27 Diperbarui: 29 Maret 2023   08:31 1701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
K-Rewards sebagai Keberkahan Lain Bulan Ramadan
Saldo GoPay pertama senilai 49.412 (dokpri/et's)

Bulan Ramadan yang datang setiap tahun membawa keberkahan bagi umat muslim. Tentu berdampak positif juga bagi non muslim terutama para pedagang hingga pengusaha garmen, makanan dan lain-lain.

Keberkahan Ramadan juga dirasakan bagi pedagang pasar kaget atau pasar tiban. Mungkin bagi sebagian orang ada yang justru menurun pendapatannya seperti penjual bakso, mie ayam, es dan warung makan. Namun penjual bakso, mi ayam dan es biasanya akan panen rezeki ketika lebaran hingga satu mingguan.

Hari-hari di bulan puasa banyak penjual makanan dadakan. Terutama yang ikut meramaikan pasar Ramadan atau pasar kaget yang diadakan sejak tanggal 1 sampai akhir Ramadan.

Produsen apa saja ikut mengais rezeki musiman. Mau cari makanan dari segala jajanan basah, camilan kering, macam-macam sayuran, dan lauk pauk, semua ada. Tidak usah bingung-bingung bagi yang tidak masak sendiri di rumah.

Pasar kaget di dekat tempat tinggal saya diselenggarakan oleh sekelompok pemuda yang tergabung dalam perkumpulan Karang Taruna.

Berbeda dengan Ramadan tahun 2022, tahun ini para pedagang membayar lapak 150.000  rupiah tapi tinggal menempati saja. Artinya mereka tidak harus membuat sendiri warung atau tenda untuk berjualan. Mereka hanya membawa peralatan berjualan sendiri.

Sedangkan tahun lalu pedagang hanya membayar 30.000 rupiah tapi harus membuat warung dengan modal sendiri. Sayapun tahun kemarin ambil tiga lapak untuk berjualan para produsen anggota Forum Niaga Masyarakat (Fornimas).

Meskipun tahun ini bayar sewa jauh lebih mahal tapi tetap saja banyak yang ikut jualan karena tidak harus capek-capek membuat warung. Apalagi jika dikalkulasi membuat warung sendiri bisa menghabiskan dana lebih dari 200 ribuan untuk satu lapak.

Terlepas dari keberkahan para pedagang, di bulan Ramadan ini juga membawa banyak keberkahan bagi saya pribadi. Salah satunya adalah mendapatkan K-Rewards.

Selasa, tanggal 28 Maret 2023, saya mendapat notifikasi K-Rewards. Saldo GoPay senilai 49.412 sudah ngendon yang berasal dari Kompasiana.


Memang, apalah arti uang sejumlah itu jika dilihat dari nominalnya. Tapi saya melihat dari nilai pengalaman dan penghargaan yang saya dapatkan.

Bukan bermaksud sombong, perolehan K-Rewards yang saya bulatkan menjadi 50.000 rupiah itu insya Allah mudah saya dapatkan dengan cara yang lain.
Saya terima gaji bulanan dari suami lumayan besar. Hanya untuk kebutuhan dapur, lebih dari cukup untuk hidup di kampung. Bayar listrik, air, wifi, sangu anak sekolah, kondangan-kondangan, dan keperluan lainnya masih urusan suami.

Selain itu, saya pun masih bisa berjualan apa saja yang bisa dijadikan uang yang penting halal. Untuk produksi telur asin sebagai usaha pokok, saya dapat penghasilan hampir setiap hari.

Dari cerita saya tersebut (semoga tidak ada yang menganggap saya sombong), artinya, uang 50.000 rupiah dari Kompasiana bisa dibilang sedikit atau sangat kecil. Tapi bagi saya sangat besar nilainya dan merupakan perjuangan berat untuk mendapatkannya.

Bagaimana tidak. Saya bersaing dengan jutaan kompasianer untuk mendapatkan K-Rewards. Meskipun orientasi saya menulis di Kompasiana bukan karena uang semata, akan tetapi saya merasa berkompetisi dengan para kompetitor yang sangat handal dan profesional sebagai penulis di Kompasiana. Tentu mereka juga sebagai penulis di media lain.

Saya bergabung di Kompasiana sejak 3 Oktober 2022. Sampai bulan Maret 2023 baru terhitung lima bulanan. Dengan mendapatkan K-Rewards bagi saya merupakan pencapaian yang sangat berarti meskipun baru satu artikel yang masuk Artikel Utama (AU). Dan nama saya pun belum terpampang sampai urutan ke-25 peraih K-Rewards. Hanya bisa dicek urutan 26 dan seterusnya. Lumayan, Alhamdulillah.

screenshot-20230329-074123-1-6423905908a8b5746d76e3b3.jpg
screenshot-20230329-074123-1-6423905908a8b5746d76e3b3.jpg
Jumlah artikel 217. Artikel Pilihan 111 dan Artikel Utama 1 (dokpri/et's)

Pengalaman dan penghargaan yang saya dapatkan terkait perolehan K-Rewards adalah:

Pengalaman

Walaupun baru lima bulan lebih menjadi kompasianer, saya bisa melewati dua juta lebih kompasianer yang lain dalam mendapatkan K-Rewards.

Pengalaman yang mungkin menurut kompasianer senior lain dinilai lebay dan tidak berkualitas untuk dipublikasikan, namun bagi saya adalah pengalaman berharga yang justru tidak bisa dinominalkan.

Penghargaan

Saya merasa akun atas nama saya diperhitungkan oleh admin Kompasiana meskipun tidak sejajar dengan para penulis senior lainnya.

Dengan penghargaan itu, setidaknya saya berada pada urutan tidak jauh di bawah mereka yang namanya hampir selalu bertengger sebagai peraih K-Rewards.

Bagi saya pengalaman adalah sebuah proses yang sangat berharga tidak ternominalkan.

Pengalaman menulis tapi dihargai dengan rupiah (disamping ada penghargaan-penghargaan lainnya), menjadi salah satu perangsang untuk lebih aktif dalam menulis.

Tentu kompasianer yang sudah senior tidak serta merta sukses tanpa perjuangan. Dari proses mencapai centang biru yang berpeluang besar  mendapatkan K-Rewards  tentu melalui usaha cukup berat dalam bersaing dengan sesama kompasianer.

Saya sendiri jauh panggang dari api untuk mendapatkan predikat centang biru. Meskipun banyak penulis-penulis yang mengulas dan menyemangati untuk aktif menulis setiap hari, namun saya belum bisa konsisten menulis setiap hari. Karena tidak dipungkiri lagi, terkadang saya ada rasa malas untuk menulis apa saja. Saya menulis ketika sedang mood dan pikiran  tidak bercabang-cabang.

Saya pun tidak bisa menulis lebih spesifik sebagai salah satu yang disyaratkan admin untuk mendapatkan centang biru. Saya hanya menulis apa yang saya lihat, saya dengar, dan saya rasakan. Kadang juga apa yang sedang saya pikirkan. Jadi tidak bertumpu pada satu topik. Maka dari itu saya belum bisa konsisten menulis dengan tema yang sama.

Jika sedang ingin menulis puisi ya saya tulis puisi. Begitu juga topik pilihan dari Kompasiana terkadang saya tulis sesuai kemampuan saya.

Bagi saya tidak begitu menjadi target untuk mendapatkan centang biru. Dan dapat GoPay yang tidak seberapa untuk pertama kali juga sebatas menginspirasi tulisan ini. Namun berapapun rezeki yang diberikan Allah tetap harus disyukuri. Semoga berkah Ramadan tahun ini mendapatkan K-Rewards merupakan awal yang baik untuk memacu semangat menulis.

Bagi kompasianer pemula (bukan bagi kompasianer senior loh!) menulis dan menulislah tanpa harus mengejar centang biru dulu. Tulis apa saja yang ada dalam pikiran. Semua butuh proses. Pada saatnya nanti akan tercapai apa yang kita harapkan jika dijalani dengan sabar namun punya komitmen semangat menulis.

Semoga cerita GoPay yang tidak sampai 50.000 rupiah bisa diambil manfaatnya.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun