Igoendonesia
Igoendonesia Petani

Lovers, Adventurer. Kini tinggal di Purbalingga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ramadhan Pas Baca Buku: Perdikan Cahyana, Pusat Islam dari Lereng Gunung Slamet

27 Maret 2024   13:47 Diperbarui: 27 Maret 2024   13:59 833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadhan Pas Baca Buku: Perdikan Cahyana, Pusat Islam dari Lereng Gunung Slamet
Tokoh-Tokoh Perdikan Cahyana (Dok. Pribadi)

Keturunan Syekh Jambu Karang yang menjadi penerus Cahyana menyebarkan Islam tidak hanya di seputar lereng Gunung Slamet, tetapi sampai ke wilayah Banyumas, Pemalang, Banjarnegara, Pekalongan, Tegal, Cirebon, bahkan Karimun Jawa.

Artikel mengenai Syekh Jambu Karang sudah saya tulis di sini

Legitimasi dari Kesultanan Demak Bintara kepada Cahyana sebagai wilayah bebas pajak (perdikan) merupakan pengakuan atas wilayah suci, tempat di mana ilmu agama disyiarkan secara luas. Hal ini menunjukkan bahwa keutamaan para mubaligh Cahyana mendapatkan tempat yang terhormat pada masa itu.

Meskipun sebuah perdikan yang terletak di pedalaman, Cahyana mempunyai peran penting dalam menyusun batu bata imperium Islam pertama di Nusa Jawa, Kesultanan Demak. Cahyana mendukung Demak dari wilayah pedalaman sehingga berhasil menjadikan Islam sebagai agama utama di Jawa.

Situs-situs, warisan-warisan tradisi dan budaya Cahyana masih dipertahankan hingga kini oleh masyarakat di eks Perdikan Cahyana yang ada di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

Cover Buku Cahyana (Dok. Sip Publishing)
Cover Buku Cahyana (Dok. Sip Publishing)

Data Buku

Judul : Cahyana Karabal Minal Mu'minin, Pusat Penyebaran Agama Islam di Tengah Nusa Jawa

Penulis : Agus Sukoco dan Gunanto Eko Saputro

Penerbit : SIP Publishing

Tahun Terbit : Cetakan Pertama Januari 2024

Tebal : 176 halaman

* ramadhan bercerita 2024 dan ramadhan bercerita hari 17

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun