rokhman
rokhman Freelancer

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ramadan Jangan Kalap Beli Apa Saja, Atur Keuanganmu

18 April 2021   12:46 Diperbarui: 18 April 2021   13:15 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan Jangan Kalap Beli Apa Saja, Atur Keuanganmu
Ilustrasi. Foto:kompas.com/garry lotulung

Rasa lapar di masa Ramadan memungkinkan kita memiliki banyak keinginan terkait makanan. Ini yang dulu saya alami ketika masih kecil.

Saat puasa, di siang hari ketika sedang lapar, langsung ingin membeli ini dan itu saat buka. Ingin beli es campur, buat nasi goreng, srabi, dan lainnya.

Hasrat itu semakin terfasilitasi saat keluar rumah banyak pasar dadakan. Jadi makin ingin makan banyak. Ibaranya, makanan yang sebenarnya biasa saja, tapi di masa Ramadan terasa menggiurkan. Mungkin ini efek lapar.

Nah, di situlah kalap muncul. Ngabuburit, beli makanan apa saja. Samber sana, samber sini. Bahkan saking semangatnya, makanan yang tak dijual pun mau dibeli. Hadeh.

Itu baru makanan, belum pakaian. Bagi orang tertentu seperti saya saat masih kecil, baju baru identik dibeli saat jelang Idulfitri. Baju baru, sandal baru, celana baru, serba baru jelang Idulfitri. Itu juga jadi pengeluaran yang luar biasa.

Terus bagaimana supaya tak kalap beli macam-macam saat Ramadan? Pertama belilah kebutuhan pokok di jelang Ramadan. Belilah kebutuhan pokok untuk sebulan penuh.

Kalkulasikan secara matang, apakah yang akan Anda beli itu kebutuhan pokok atau tidak. Jangan membeli yang bukan kebutuhan pokok di jelang Ramadan.

Cara ini akan sangat membantu bagi Anda untuk lebih selektif melakukan pengeluaran. Setelah membeli kebutuhan pokok, maka hitung kebutuhan wajar tiap hari selama Ramadan. Hitungan itu dirupiahkan.

Apa sih kebutuhan harian selain yang pokok, atau pokok tapi tak bisa dibeli langsung bulanan? Ya misalnya bensin untuk kendaraan Anda atau transport jika Anda kerja memakai angkutan umum.

Atau sayuran yang Anda beli harian juga bisa. Intinya, kalkulasi kebutuhan sehari-hari berapa. Tetapkan fix, misalnya sehari Anda butuh Rp 50 ribu. Jika Anda sehari pengeluarannya hanya Rp 30 ribu, maka Rp 20 ribu Anda tabung di celengan semar.

Kalau sudah begitu, itu celengan bisa dipecah jelang Idulfitri. Selain itu, jangan sering-sering ngabuburit di tempat yang ramai orang jualan. Sebab, Anda kemungkinan akan ngiler dan ingin beli.

Sekali dua kali ngabuburit di tempat ramai orang jualan tak masalah. Tapi jangan sering-sering. Ngabuburit di tempat yang nyaman saja. Tempat sepi juga tak apa-apa, tapi jangan di kuburan.

Di masa pandemi, saya pikir adalah Ramadan dan Idulfitri yang tak banyak mengeluarkan uang, khususnya bagi perantau. Sebab, ada kebijakan tak mudik saat Lebaran.

Nah, begitulah kira-kira menyiasati agar tak banyak mengeluarkan uang di masa Ramadan. Jangan boros-boros di masa Ramadan. Sebab, puasa kan memang mengendalikan hawa nafsu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun