imroatul hamidah
imroatul hamidah Desainer

saya adalah seorang freelancer yang sangat menyukai membaca. saya menyukai ide-ide dan hal baru untuk dipelajari.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Memaknai Ramadan sebagai Bulan Pembersih Jiwa

1 April 2023   00:05 Diperbarui: 1 April 2023   04:07 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memaknai Ramadan sebagai Bulan Pembersih Jiwa
Ramadan sebagai bulan pembersih jiwa (sumber gambar : pexels.com/Oleksandr Pidvalnyi)

Ramadan adalah bulan suci yang penuh berkah. Segala hal baik yang kita kerjakan di bulan Ramadan akan memberikan berkah dan hikmah kepada kehidupan kita. Banyak pula pelajaran yang bisa kita ambil dari bulan suci Ramadan.

Bulan Ramadan juga bisa menjadi waktu yang tepat bagi seseorang untuk memperbaiki dirinya. Membuang segala hal tidak baik yang pernah dilakukan sebelum Ramadan, dan memulai lembaran kehidupan yang baru untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.

Pada bulan yang penuh rahmat dan kemuliaan ini, Allah SWT. memberikan banyak kemudahan kepada hamba-Nya dalam mencari pahala dan mendapatkan ridho dari Allah SWT. Hal kecil yang terlihat sepele yang kita lakukan pun bisa menyumbangkan pahala, apalagi amalan yang wajib dikerjakan seperti sholat dan puasa.

Ramadan juga bisa menjadi momentum untuk membersihkan jiwa, agar kita jiwa kita menjadi bersih lagi selayaknya orang yang terlahir kembali. Menjalankan sunah-sunah Rasul dan mengerjakan kewajiban yang diperintahkan oleh Allah SWT. bisa menjadi salah satu cara dalam membersihkan jiwa.

Cara membersihkan jiwa

Pada bulan Ramadan, seluruh umat Islam yang sudah baligh diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa. Walau ada beberapa orang yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa, seperti ibu hamil dan ibu menyusui, orang sakit yang membuatnya benar-benar tidak mampu untuk berpuasa, musafir, orang tua yang sudah tidak berdaya, hilang akal sehat, serta wanita yang sedang haid/nifas.

Namun meskipun orang-orang tersebut mendapatkan keringanan untuk tidak berpuasa, akan tetapi mereka tetap wajib membayar hutang puasa mereka sesuai dengan aturan Islam yang telah ditentukan. Bukan berarti mereka benar-benar terbebas dari puasa wajib ini.

Kenapa seperti itu?

Karena puasa bukan hanya sekedar menahan lapar dan haus. Akan tetapi banyak manfaat dan keutamaan yang bisa didapatkan dari puasa. Salah satunya bisa membersihkan jiwa orang yang berpuasa. Itulah mengapa puasa diwajibkan.

Saat berpuasa, kita dilatih untuk menahan nafsu dari segala hal (baik nafsu terhadap makanan/minuman, maupun syahwat). Kita juga dilatih untuk bersabar dan belajar mengendalikan emosi, serta mengendalikan perilaku yang buruk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun