Adakah Masjid yang Ramah untuk Semua Orang?
Kata ibunya, masjid adalah sebaik-sebaiknya tempat istirahat, sebelum kita benar-benar kembali kepada-Nya.
Namun, ketika Arul (nama tokoh anak muda itu) mencari masjid untuk singgah selalu tidak bisa. Sebabnya, karena pagar atau pintu masjidnya selalu terkunci.
Dia pun berkeliling ke banyak masjid yang terlihat mentereng tetapi sama saja. Tak bisa untuk beristirahat, apalagi menginap bagi orang asing.
Hingga dia bertanya ke warga, dan diberitahu ada satu mushola yang bisa disinggahi. Ia pun bergegas ke sana, dan ditemuinya Mushola Baiturrahman.
Benar! Di sana mushola yang tidak begitu bagus ini pintunya tidak terkunci. Dia pun tidur di sana.
Namun tak lama kemudian dia dibangunkan oleh seseorang. Arul pun kaget karena dikira disuruh pindah. Ia pun mengomel tak karuan.
Ternyata, dugaannya salah. Orang yang bertampang seram dengan rambut gondrong itu tidak memintanya pergi, tetapi hanya memintanya pindah. Musababnya, tempat yang digunakan tidur oleh Arul tadi atapnya sudah lapuk. Takutnya justru akan menimpa Arul ketika ada angin besar.
Meski adegan di atas terkesan singkat, tetapi memiliki pesan yang kuat. Setidaknya bagi saya. Ia tepat memotret fenomena sosial terkait susahnya mencari masjid yang ramah bagi musafir dan paradoks fungsi masjid selama ini.
Paradoks itu terlihat ketika masjid-masjid yang terlihat mentereng justru sangat ekslusif dan menjauhi umatnya, tetapi sebaliknya mushola yang terkesan reyot dan sederhana itu justru benar-benar mengamalkan asma Tuhan, yakni Baiturrahman atau Rumah Sang Maha Pengasih.
Mushola yang reyot justru bisa disinggahi oleh siapa saja. Pun memberikan ruang dan kesempatan untuk semua orang tanpa memandang latar belakangnya. Bukankah itu sebagaimana salah satu asma Allah, Ya Rahman?
Banyak hikmah lain yang bisa kita pelajari dari episode perdana Atap Padang Mahsyar ini. Pun ceritanya juga menjejak dengan keseharian kita. Sebagaimana diklaim sutradaranya, M. Dedy Vansophi, bahwa kisah ringan penuh hikmah ini memang diangkat dari cerita jalanan.