Madu Kojima: Tiga Pahlawan Super Menjadi Satu
Madu, Sejarah dan Manfaatnya.
Cairan lengket manis yang dihasilkan oleh serangga kecil bernama lebah, ya ... itulah madu. Sejak berabad-abad yang lalu, orang sudah mengonsumsi madu.
Sebuah artikel dari brilio.net mengungkapkan bahwa madu telah digunakan oleh masyarakat Mesir Kuno sejak 7000 tahun sebelum masehi. Kala itu, masyarakat Mesir Kuno sudah memahami manfaat madu, bahkan nilainya dianggap tinggi sehingga madu juga digunakan sebagai alat penukar/alat pembayaran.
Pada sebuah penggalian pyramid di Mesir, ternyata ditemukan madu dalam sebuah wadah. Dan ternyata madu yang ditengarai sudah berumur 3000 tahun sebelum masehi tersebut sama sekali tidak rusak!
Hal ini disebabkan karena kandungan air yang rendah di dalam madu, sehingga bakteri pembusuk tidak sempat hidup di dalamnya. Tingkat keasaman madu juga diduga mencegah tumbuhnya bakteri.
Masyarakat Mesir Kuno juga telah mengetahui manfaat madu sebagai obat berbagai penyakit, peningkat daya ingat, bahkan sebagai ramuan kecantikan agar awet muda.
Meskipun manfaat dan khasiat madu telah banyak diketahui oleh manusia di zaman dahulu kala, namun legalisasi arti penting madu, khususnya bagi kaum Muslim tentu saja berasal dari kalamullah sendiri.
Allah berfirman dalam surat An-Nahl 68-69, yang artinya:
"Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah. "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu dan tempat-tempat yang dibuat manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap macam buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan bagimu. Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya. Di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan manusia." Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kebesaran Tuhan bagi orang-orang yang berpikir."
Rasulullah juga pernah bersabda yang artinya:
"Madu adalah penyembuh bagi segala penyakit dan Al-Qur'an adalah penyembuh terhadap apa yang ada di dalam dada. Maka bagi kalian terdapat dua penyembuhan: Al-Qur'an dan madu." (HR. Ibnu Majah 3452 dari hadits Ibnu Mas'ud).
Maka tak ada lagi keraguan kita mengonsumsi madu. Dalam kondisi normal dan sehat, madu dapat kita konsumsi untuk memelihara kesehatan tubuh serta memertahankan daya tahan tubuh. Dan dalam kondisi kita sekarang ini yaitu sedang dalam keadaan berpuasa, madu sangat bagus dikonsumsi baik pada saat buka maupun sahur. InsyaAllah kita tidak akan lemas dalam menjalankan puasa dan tetap segar hingga tiba saat berbuka. Madu juga dapat menjadi salah satu ikhtiar kita dalam menghadapi si Covid-19. Tubuh yang sehat karena rajin minum madu, akan lebih tahan terhadap serangan virus dan penyakit lain pada umumnya.
Madu Yang Mana Yang Dikonsumsi? Kojima!
Berkat khasiatnya yang tak diragukan lagi, penggunaan madu sudah sangat meluas di kalangan masyarakat Indonesia. Berbagai merek madu dijual di pasaran bebas, ada juga yang dijual dalam kalangan terbatas dalam kondisi belum berlabel dengan jaminan madu dari petani asli tanpa pengawet.
Ada kalanya jika kita lagi apes, bisa juga keblondrok beli madu aspal (asli tapi palsu). Kena rayuan dan promosi madu asli mujarab tiada tara, ternyata ketahuan dicampur air atau gula. Hmm, kita tentu tak mau kan tertipu saat membeli madu?
Jadi, di antara lautan madu berbagai merek, madu apa yang sebaiknya dikonsumsi di saat puasa begini?
Boleh kasih saran? Kojima!
Mengapa Kojima baik, karena "KOJIMA" adalah "Madu dengan 3 kebaikan yaitu korma, jinten (habbatussauda) dan madu."
Lho, berarti bukan madu asli dong, bukan madu murni tapi campuran?
Benar, tapi campuran Kojima bukan campuran sembarang campuran. Korma dan jinten merupakan dua jenis herbal yang juga mengandung khasiat meningkatkan kesehatan tubuh. Jadi Kojima bukan saja menyehatkan namun triple menyehatkan karena terdiri dari tiga zat mujarab.
Korma, siapa yang tidak tahu korma? Bagi kaum muslim, korma juga merupakan buah yang akrab. Setiap menjelang Ramadan, banyak orang ingin membeli korma. Berbuka dengan buah korma merupakan sunah nabi. Nabi Muhammad SAW biasa berbuka dengan kurma muda sebelum salat maghrib. Jika tidak ada kurma muda, maka beliau berbuka dengan kurma, dan kalau tidak ada keduanya, beliau berbuka dengan seteguk air. Korma yang manis akan mengembalikan energi kita setelah berpuasa satu hari penuh. Selain manis, korma juga mengandung sumber nutrisi penting seperti vitamin C, B1, B2, A, Niasin, Kalsium, Magnesium, dan Zinc.
Jinten atau habatussauda merupakan jenis herbal yang dikenal memiliki kandungan obat. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa tanaman ini dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Sebuah artikel di alodokter.com mengungkapkan bahwa jinten dapat membantu pengobatan diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, dan kanker. Jinten memiliki efek antibakteri, diuretic, antiperadangan, analgesic, memperkuat kekebalan tubuh, serta baik untuk kesehatan organ ginjal, lambung, dan hati.
Nah, sangat berkhasiat sekali, bukan ... tiga jenis herbal di dalam Kojima? Ibarat tiga pahlawan super yang disatukan, Kojima akan berperan melindungi tubuh secara maksimal serta membantu memperkuat sistem imun tubuh kita. Yuk, tambahkan Kojima dalam menu buka puasa dan sahur kita, dijamin puasa nggak lemas. Lebaran pun kita sambut dengan berseri-seri dan glowing. Aamiin.**
Beberapa informasi dikutip dari: