Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee
Tradisi Mudik dan Langkah Cerdas agar Tidak Boncos
Beberapa hari lalu ada kisah pengguna sosial media yang menceritakan pengalaman mudik setelah menikah ke kampung halaman. Uniknya ia menceritakan tentang kekagetan bahwa biaya mudik melebihi ekspetasinya.
Awalnya ia mengira 2 juta cukup untuk mudik namun ternyata biaya mencapai 10 juta. Artinya naik 5 kali lipat dari ekspetasi awal. Wajar mengingat sebelum menikah, semua biaya mudik masih ditanggung orang tua namun semenjak menikah, segala pengeluaran dihitung berdua dengan pasangan.
Saya pun memiliki pengalaman serupa dimana sempat merasakan kekagetan yang sama. Awalnya senang mendapatkan THR sebagai tambahan penghasilan. Sempat berangan-angan uang THR digunakan untuk membeli beberapa barang yang sudah diidamkan. Namun ternyata ludes habis saat mudik ke kampung halaman.
Berdasarkan pengalaman bengkaknya biaya mudik lebih banyak disebabkan oleh biaya transportasi, ampao THR, konsumsi, oleh-oleh hingga kebutuhan selama di kampung halaman. Saya tertarik mengulas tips dan trik agar kegiatan mudik tidak membuat kita boncos atau bangkrut. Apa saja itu?
Pertama, Manfaatkan Kegiatan Mudik Gratis
Saat ini banyak instansi swasta, pemerintah, kelompok masyarakat atau bahkan individu menawarkan kegiatan mudik gratis. Ini karena untuk membantu masyarakat yang keterbatasan biaya namun memiliki niat besar untuk mudik. Mengingat mudik sebagai ajang berkumpul keluarga besar dalam momentum memperingati hari raya besar.
Bahkan menjelang Pemilu, banyak partai atau caleg yang justru berlomba-lomba menarik perhatian masyarakat dengan mengadakan mudik gratis. Tidak tanggung-tanggung rute yang ditawarkan pun sangat banyak.
Disinilah kita bisa memanfaatkan program mudik gratis yang banyak ditawarkan menjelang hari raya. Perbanyak informasi baik dari situs resmi, sosial media atau dari jejaring pertemanan. Contoh sederhana tinggal memasukan keyword program mudik gratis 2023 di situs pencarian.
Ketika sudah dapat, cek rute yang ditawarkan dan persyaratan. Jika ternyata cocok, jangan menunggu waktu lama untuk mendaftar. Ini karena biasanya jumlah bangku terbatas disesuaikan dengan moda transportasi yang digunakan.
Ini akan menghemat dari sisi biaya transportasi yang kita tahu sangat mahal menjelang hari raya. Biasanya harga tiket transportasi bisa naik 2-3 kali lipat dibandingkan harga normal.
Share Cost dengan Pemudik Lain
Share cost atau berbagi pengeluaran bisa juga dilakukan untuk menekan biaya mudik. Contoh kita tinggal di Jakarta dan hendak mudik ke Tegal. Kebetulan kita punya mobil untuk akomodasi namun biaya perjalanan mahal karena biaya BBM dan tol membutuhkan banyak biaya. Padahal kita hanya sendiri aja pulang ke Tegal.
Cara terbaik kita bisa mengajak orang-orang yang berniat sama dan dengan rute sejalan untuk mudik bersama dengan sistem sharing cost. Ini akan membuat biaya mudik jadi lebih murah.
Misalkan mobil bisa muat 6 orang dan biaya ke Tegal baik BBM dan Tol menghabiskan 900 ribu rupiah. Artinya jika dibagi rata menjadi 150ribu per orang. Bahkan kita bisa sedikit berbisnis dimana kita mematok biaya 200 ribu per penumpang bagi yang ingin gabung.
Mengingat kita pemilik mobil maka kita bisa menerapkan biaya per orang. Mirip dengan jasa transportasi online. Bisa jadi kita tidak perlu mengeluarkan biaya bahkan bisa menambah sedikit pemasukan untuk mudik. Umumnya penumpang tidak akan protes karena mereka hanya duduk manis dan diantar sampai tujuan.
Kreasi Kreatif Pakaian Lebaran
Tidak jarang salah satu pengeluaran terbesar karena membeli pakaian lebaran baru. Kita ingin terlihat maksimal dan dengan kesan berbeda khususnya dari sisi berpakaian.
Bukan rahasia umum jika ada istilah "hari raya harus pakai baju baru". Sudah ditebak pasar tradisional hingga mall akan penuh konsumen yang mencari pakaian baru. Ada cara khusus untuk mensiasati pengeluaran untuk pembelian pakaian baru.
Kita bisa mengkreasikan pakaian lama agar bisa tampil unik. Tentu saja ini juga akan menciptakan kesan baru bagi mereka yang melihat. Kita bisa menambahkan pernak-pernik di pakaian agar terlihat lebih menarik.
Ini dilakukan oleh teman yang kreatif dimana menggunakan payet dan pernak-pernik agar tidak perlu membeli pakaian saat lebaran. Terbukti dengan modal seadanya bisa menciptakan pakaian lebaran yang berbeda dan tentu memiliki nilai seni.
Ampao THR dengan Cara Berbeda
Seakan sudah jadi tradisi dimana saat hari raya ada kegiatan pemberian ampao kepada anak-anak. Pemberian ampao THR akan membuat anak jadi senang dan bisa menggunakan uang yang terkumpul untuk kebutuhan pribadi seperti membeli makanan atau minuman yang disuka, mainan, pakaian, perlengkapan sekolah dan sebagainya.
Saya terinspirasi dengan sebuah video di sosial media dimana memberikan ampao dengan cara unik. Saya sengaja mengumpulkan uang recehan yang ditaruh dalam baskom besar. Tidak hanya uang, saya juga masukan permen, cemilan, makanan dan sebagainya.
Setiap anak yang datang bisa mengambil THR dalam baskom dengan menggunakan 1 tangan kecuali yang masih dibawah 5 tahun bisa menggunakan kedua tangan.
Disini justru ada keceriaan tersendiri karena naluri anak lebih suka mengambil cemilan dibandingkan uang. Ini menguntungkan kita karena pemberian THR sesuai dengan kapasitas tangan yang mengambil.
Kita pun bisa menekan pengeluaran THR karena jika ada anak kecil yang tiba-tiba datang ke rumah. Mereka cukup mengambil sisa uang dan cemilan dalam baskom. Tanpa perlu menyiapkan uang THR tambahan.
Sempat ada cara mengambil uang viral dengan menyiapkan banyak uang kertas. Kemudian anak cukup menutup mata dan mengambil uang dengan menggunakan sutil penggorengan. Selain unik cara ini juga bikin suasana jadi ceria
***
Mudik menjadi aktivitas menyenangkan dan ditunggu menjelang hari raya. Namun momok mudik menghabiskan banyak uang membuat kita berpikir ulang untuk mudik.
Padahal jika kita pintar menyiasati pos-pos pengeluaran besar dengan cara bijak maka bisa jadi pengeluaran mudik menjadi tidak besar. Artinya kita tidak takut boncos atau bangkrut saat mudik ke kampung halaman. THR pun mungkin masih tersisa untuk ditabung .
Semoga Bermanfaat
--HIM--