H.I.M
H.I.M Administrasi

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Artikel Utama

Mudik Boleh Asal Jangan...

21 April 2023   18:40 Diperbarui: 23 April 2023   06:59 2506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mudik Boleh Asal Jangan...
Ilustrasi mudik| Dok Kompas/Galih Pradipta

Beberapa hari ini saya melihat postingan terkait persiapan atau bahkan perjalanan mudik yang dilakukan oleh teman-teman saya. Terlihat keseruan dan rasa antusias ingin merayakan lebaran bersama keluarga besar di kampung halaman. 

Uniknya teman saya yang tidak mudik di Jakarta justru memposting fenomena berbeda. Kondisi Jakarta yang biasanya ramai dan macet justru beberapa hari ini sudah lenggang. Ini karena penduduk di Jakarta banyak yang merupakan kaum perantau. 

Apalagi tahun ini tidak ada pembatasan khusus layaknya yang terjadi saat masa pandemi. Alhasil masyarakat berbondong-bondong meninggalkan kota perantauan demi berjumpa keluarga besar di kampung halaman. 

Terlepas dari rasa bahagia bisa berkumpul di momen spesial, ada hal khusus yang tetap diperhatikan bagi para pemudi. Apa saja itu? 

# Jangan Terlalu Boros

Masih ada gaya pemikiran bahwa ah mudik setahun sekali ini, gak masalah lah boros saat mudik. Alhasil ada yang sengaja menyewa mobil untuk mudik ke kampung halaman padahal hanya mudik seorang diri atau bersama pasangan atau sekadar terlihat sukses di keluarga besar atau tetangga. 

Ada juga yang sengaja membeli pakaian bagus, menggunakan emas hingga membawakan banyak barang untuk keluarga di kampung. Saat di kampung pun sangat loyal sehingga tidak terasa pengeluaran jadi membengkak dan diluar ekspektasi. 

Saya sempat menerima curhat dari teman, biaya mudik menguras tabungannya. Biaya mulai sewa mobil, membelikan pakaian untuk keluarga besar, memberikan angpao lebaran hingga kebutuhan di kampung halaman juga berasal dari dirinya. 

Ada rasa sedih karena uang tabungan tersebut hasil berhemat selama berbulan-bulan dan sudah ada niat untuk digunakan untuk membeli sesuatu tapi batal karena sudah terpakai untuk mudik. 

Mudik Bersama Keluarga | Sumber Tempo.co
Mudik Bersama Keluarga | Sumber Tempo.co

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun