H.I.M
H.I.M Administrasi

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Belajar Pengembangan Wisata Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan dari Wisata Pantai 3 Warna Malang

17 April 2023   21:49 Diperbarui: 17 April 2023   21:51 1836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar Pengembangan Wisata Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan dari Wisata Pantai 3 Warna Malang
Ajakan Untuk Menjaga Kelestarian Lingkungan Di Tempat Wisata | Sumber Situs Ecobnb

Sesuai namanya Pantai 3 Warna jika dilihat dari tebing akan terlihat degradasi 3 warna yaitu biru, hijau dan coklat semi kemerahan. Kawasan ini sebenarnya merupakan area konservasi manggrove dan terumbu karang. Namun karena potensi wisata indah, Pantai 3 warna ini dibuka untuk umum namun pengelolaannya sejalan dengan konsep Sustainable & Responsible Travel. 

# Pengelolaan berkelanjutan (bisnis pariwisata) 

Hebatnya pengelolaan wisata Pantai 3 Warna tidak berorientasi pada jumlah kunjungan. Pengelola berusaha menjaga kawasan ini sebagai area konservasi sehingga hanya membatasi 100 orang per hari ke Pantai 3 Warna. 

Bahkan pengunjung harus pesan jauh-jauh hari agar bisa mendapatkan slot kunjungan. Pernah saya bertanya, kok dibatasi kunjungan pak? Bukannya semakin rame wisata jadi banyak pemasukan?

Jawaban sederhana, kami tidak ingin merusak alam hanya mencari materi. Mantap, jawaban luar biasa. 

Saya jadi ingat obyek wisata Ranu Manduro di Mojokerto yang sempat viral karena keindahan alam layaknya di Selandia Baru dengan hamparan padang hijau dengan latar gunung. 

Akibat viral dan tidak ada pembatasan pengunjung maka jumlah kunjungan membludak. Ironisnya kejadian ini membuat wisata ini akhirnya ditutup untuk umum karena merusak vegetasi tanaman. 

Belajar dari pengelolaan Pantai 3 Warna yang tidak mengejar materi namun pengelola berusaha tetap menjaga kelestarian alam dengan membatasi kunjungan. Ini yang membuat hingga saat ini Pantai 3 Warna tetap terjaga. 

# Ekonomi berkelanjutan (sosio ekonomi) jangka panjang

Kelompok masyarakat sekitar sangat dilibatkan dalam pengelolaan wisata. Terlihat ada yang terlibat sebagai petugas parkir kendaraan, menjaga pos pendaftaran, petugas keamanan dan pemandu wisata. 

Pengunjung diberi kebebasan jika hanya mengunjungi Pantai Gatra yang masih berbatasan dengan Pantai 3 Warna. Namun khusus ke kawasan Pantai 3 Warna wajib menggunakan pemandu wisata. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun