H.I.M
H.I.M Administrasi

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Belajar Pengembangan Wisata Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan dari Wisata Pantai 3 Warna Malang

17 April 2023   21:49 Diperbarui: 17 April 2023   21:51 1836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar Pengembangan Wisata Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan dari Wisata Pantai 3 Warna Malang
Ajakan Untuk Menjaga Kelestarian Lingkungan Di Tempat Wisata | Sumber Situs Ecobnb

Tarif pemandu wisata saat saya berkunjung 100 ribu untuk maksimal 10 orang dalam kelompok. Ini karena akses ke Pantai 3 Warna akan membingungkan bagi yang belum paham area. 

Selain itu ada tugas lain yaitu memastikan pengunjung agar berwisata sesuai aturan yang sudah disampaikan. Jadi jangan sakit hati jika ditegur karena ketahuan membuang sampah. Ini sudah menjadi bagian dari tugas untuk menjaga kelestarian alam. 

Di pantai pun ada jasa persewaan alat snorkeling yang dikelola masyarakat. Usaha-usaha ini memberikan ekonomi berkelanjutan sehingga masyarakat setempat mendapatkan manfaat finansial dari kehadiran wisata Pantai 3 Warna. 

Keberhasilan ini karena sistem pengelolaan baik masyarakat setempat dengan pemerintah dalam hal ini UPT Pelabuhan dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan. Hal ini yang bisa dijadikan contoh bagi pengelola wisata agar jangan sampai tidak memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar terhadap kehadiran suatu obyek wisata. 

# Aspek lingkungan (environment sustainability)

Tetap Menjaga Aspek Keberlangsungan Lingkungan | Sumber Situs The Guardian
Tetap Menjaga Aspek Keberlangsungan Lingkungan | Sumber Situs The Guardian

Hal yang saya ancungi jempol dari wisata Pantai 3 Warna adalah cara pengelola menjaga aspek lingkungan. Segala barang bawaan pengunjung akan di data oleh petugas bahkan ada kertas checklist barang yang dibawa dan jumlahnya. 

Bahkan cemilan yang saya bawa pun ditulis dengan detail. Tujuannya agar saat balik dari Pantai 3 Warna, pengunjung membawa kembali sampah yang dibawa. Jika ada sampah yang tidak sesuai /hilang maka pengunjung akan dikenakan denda sesuai yang tertulis di papan informasi. Wuah luar biasa sekali, ini menekan bahwa jangan buang apapun di tempat wisata selain kenangan. 

Ini perlu dicontoh khususnya destinasi wisata alam. Jika diterapkan dengan baik selain meningkatkan kesadaran akan alam sekitar juga menekan kerusakan alam karena kunjungan wisata. Jumlah sampah di jalur pendakian pun akan berkurang karena sampah yang tidak bawa balik akan di denda. Pasti akan ada rasa ketakutan jika meninggalkan sampah di alam. Khawatir sanksi denda di pos pulang. 

Bagaimana Peran Kita Sebagai Wisatawan Bertanggungjawab dan Peduli Lingkungan? 

Ini menjadi bahan introspeksi diri sudahkah kita menjadi penikmat wisata yang bertanggungjawab? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun