Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Lainnya

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menyukai Tanpa Memetik dan Memilikinya

3 April 2023   16:12 Diperbarui: 3 April 2023   16:25 1505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyukai Tanpa Memetik dan Memilikinya
Menyukai tanpa memetik dan memilikinya | Dokumen pribadi oleh Ino Sigaze.

Pagi ini mata saya terjebak pada kembang di taman dekat biara. Berat rasanya untuk hanya sekedar menatap sebentar, lalu pergi meninggalkannya.

Apalagi pergi tanpa meninggalkan kenangan wajahnya. Desakan dan bisikan suara dari kedalaman kalbu begitu kuat datang ke hati dan pikiran saya.

"Ayolah sekarang buatkan beberapa foto di saat kembang itu sedang mekar! " begitu katanya. 

Tak sanggup menolak. Beberapa langkah berbalik arah ditempuh menuju taman kecil itu untuk menyimpan kenangan bersamanya.

Semula saya hanya mengagumi keindahannya. Namun, ketika batin saya puas dengan keindahannya, muncul pikiran bahwa mengapa keindahan yang sama tidak saya bagikan kepada orang lain?

Dari pikiran itulah, saya coba mengirimkan bunga yang belum saya ketahui namanya itu kepada beberapa orang dan beberapa grup whatsapp.

Reaksi mereka berbeda-beda, namun semuanya positif.  Ada yang menulis begini, "Wow indah sekali; kembang apa itu namanya ya?; Oh indah sekali".

Entah kenapa, keindahan itu selalu menggoda imajinasi. Anehnya, saya baru sadar tentang godaan terbesar dari keindahan itu sendiri.

Tapi, sudahlah, tidak perlu juga menyesal. 

Dari godaan pada imajinasi itulah, saya coba mengungkapkannya dalam barisan kata-kata. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun