Iradah haris
Iradah haris Asisten Pribadi

Wanita yang selalu hidup di tengah keriuh-riangan rumah dan sekitar lingkungan. "Happy live is about happy wife" šŸ˜

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Bersama Ayah Meneladani Nabi Muhammad di 10 Hari Akhir Ramadhan

3 Mei 2021   22:48 Diperbarui: 3 Mei 2021   23:06 1235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama Ayah Meneladani Nabi Muhammad di 10 Hari Akhir Ramadhan
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Ā 


TUBAN. Awal Ramadhan adalah rahmah, pertengahannya adalah ampunan dan akhirnya,'Itqun Minan Nar (pembebasan dari api neraka). Selama sebulan tidak ada hal lain yang elok kita teladani di bulan suci ini kecuali teladan dari Nabi Muhammad Ā SAW. Terlebih menjelang 10 malam akhir di bulan Ramadhan saat ini.

Hari ini saya terlalu sibuk mencari penjelasan tentang arti kata i'tikaf untuk anak MI kelas 4. Setidaknya mengimbangi kaliman dan pemahaman sederhana anak-anal. Si shalihah nomor dua ini sibuk menanyakannya arti i'tikaf yang sebenarnya sudah dijawabnya sendiri. Pertanyaan ini dilimpahkan kepada saya setelah sepanjang hari ia menghabiskan banyak waktu mengikuti ayahnya.

"Aku i'tikaf di masjid dengan ayah tadi. Lamaaa. I'tikaf itu duduk-duduk di masjid, mengaji kita. I'tikaf itu apa sih?," tanyanya terdengar seperti mengetes saja.

Pertanyaan yang sudah ada jawabannya. Saya hanya menjelaskan bahwa secara sederhana pemaknaan anak saya tentang i'tikaf tadi tidak salah. Saya yakin, ayahnya pun tentu sudah memberi kata pengantar sebelum mengajaknya beri'tikaf.

Ā I'tikaf secara harfiah, menetap. Makna umumnya adalah berdiam diri di masjid dengan maksud mendekatkan diri kepada Allah SWT. Melihat maksud i'tikaf, sudah sepatutnya di dalamnya diisi dengan amal ibadah. Seperti amalan shalat sunnah, membaca qur'an, bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir, istighfar, shalawat Nabi, serta memperbanyak doa. Juga sepatutnya melengkapi iā€™tikaf adalah tafakkur.

Tidak hanya bisa dilakukan di masjid saja. I'tikaf juga bisa di lakukan di tempat ibadah seperti surau, langgar atau mushollah keluarga, di rumah. Mengingat amaran masa pandemi ini, ada baiknya kita melakukan i'tikaf di mushollah rumah.Ā 

Menurut berbagai riwayat hadis, Rasulullah selalu rutin beriā€™tikaf di 10 hari terakhir bulan Ramadan. Pelaksanaan iā€™tikaf ini tidak bisa dipisahkan dari momentum pencarian lailatul qadar.

Sabda Nabi Muhammad SAW:

"Sungguh saya beri'tikaf di di sepuluh hari awal Ramadhan untuk mencari malam kemuliaan, kemudian saya beri'tikaf di sepuluh hari pertengahan Ramadhan, kemudian Jibril mendatangiku dan memberitakan bahwa malam kemuliaan terdapat di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Barangsiapa yang ingin beriā€™tikaf, hendaklah dia beri'tikaf (untuk mencari malam tersebut)."

Sebenarnya maksud sang ayah membawa si shalihah beri'tikaf pun berkaitan dengan 10 hari terakhir Ramadhan. Ternyata untuk mengenalkan teladan Nabi Muhammad. Ayah menjalankan fungsi seperti tersebut dalam hadist dari Aisyah, mengajak anggota keluarganya untuk turut beribadah. Kebetulan si sholehah yang sudah mulai paham banyak hal tentang kewajiban beribadahlah yang jadi prioritas ayah.

Di dalam hadis riwayat ā€˜Aisyah dijelaskan ā€œKetika memasuki sepuluh akhir Ramadan, Nabi fokus beribadah, mengisi malamnya dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk ikut ibadah,ā€ (HR Al-Bukhari).

I'tikaf, baru salah satu dari beberapa teladan nabi di 10 hari terakhir Ramadhan. Masih ada 3 teladan lainnya. Antaranya adalah, memperbanyak membaca alquran, bersedekah dan mengerjakan sholat malam.

Membaca alqur'an adalah sarana yang digunakan nabi untuk berkomunikasi dengan ilahi. Dengan memperbanyak bacaan, kita juga akan mendapat lebih banyak keistimewaan.Ā 

Sedang, bersedekah disebut sebagai amalan utama di akhir ramadhan. Secara syariat maknanya mengeluar sebagian harta untuk orang yang membutuhkan. Namun sesungguhnya sedekah tidak hanya dalam bentuk materi saja. Bisa juga non materi. Dengan amar ma'ruf nahi munkar misalnya.

Selanjutnya, tentang sholat malam. Menghidupkan malam bulan ramadhan dengan qiyamullail (shalat malam) bisa dengan tahajud. Kita bisa mengerjakan tarawih setlah isya'. Hanya menunda witirnya, untuk mengerjakan sholat malam. Witi dikerjakan setelahnya.

Hadist riwayat Aisyah yaitu, "Aku selalu menyaksikan beliau beribadah selama Ramadan hingga menjelang subuh."

Sebagai umat Nabi seyogyanya kita meniru teladan-teladannya. Sudah banyak hadist meriwayatkan tentang berbagai macam keteladanan nabi mengisi 10 hari akhir di bulan Ramadhan. Semoga kita yang turut meneladani pun mendapatkan "itqun minannaar" atau pembebasan dari api neraka, kelak. Insyaallah!

Salam 20 Ramadhan 1442 H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun