Irfan Fandi
Irfan Fandi Buruh

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Makna Bulan Ramadan dan Syawal, Tradisi Lebaran yang Tidak Pernah Bisa Dilupakan

4 Mei 2022   16:35 Diperbarui: 4 Mei 2022   17:05 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makna Bulan Ramadan dan Syawal, Tradisi Lebaran yang Tidak Pernah Bisa Dilupakan
Foto : Dokumentasi Pribadi

Tanpa terasa bulan syawal sudah masuk hari ketiga, menikmati berkumpul bersama orang-orang tercinta adalah sebuah momen yang tidak penah terbayarkan nilainya. Tahun ini saya memutuskan untuk menjalankan ibada bulan puasa hingga Merayakan Lebaran Idul Fitri di kampung halaman.

Dengan melaksanakan satu bulan penuh puasa Ramadan yang penuh dengan suka cita, memberikan kesan yang tidak terlupakan untuk diri sendiri. Banyak target dan pencapaian yang dulu hanya bisa dibuat tapi tidak pernah terealisasi, tahun ini berhasil merealisasikan satu per satu target yang telah di buat untuk di capai.

Alhamdulilah selama bula Ramadan tahun ini bisa melaksanakan ibadah puasa bersama dengan orang-orang terkasih. Bisa melaksakan puasa dan ibadah Sunnah lainnya dengan lancar tanpa ada kendala satu pun. Target One Day One Juz  yang telah saya buat pun dapat direalisasikan dengan sangat baik hingga menyelesaikan dengan khatam Al Quran 30 juz selama bulan Ramadan. Alhamdulilahirabbil 'alamin

Hari kemanangan yang penuh dengan suka cita

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi

Dengan menyelesaikan ibadah puasa satu bulan penuh membuat saya dan orang-orang yang juga ikut melaksanakan pasti merasakan hal yang sama dengan saya ketika Hari Raya datang menghampiri. Entah mengapa tahun ini ketika takbir berkumandang dan saya mengikutinya berurai air mata dengan menyambut hari kemenangan yang penuh bermakna.

Tahun ini jauh lebih baik dari tahun-tahun sbeelumnya, sebuah pencapaian yang patut diapresiasi dengan diri sendiri. Kita semua tahu bahwa rmadan adalah bulan ampunan, dimana semua umat manusia akan berlomba-lomba untuk mencari kenikmatan beribadah selama bulan ramada dengan ganjaran pahala yang sangat luar biasa besarnya.

Dengan masuknya bulan Syawal maka ini bermakna adalah bulan peningkatan, artinya setelah kita ditempa selama satu bulan penuh dengan beribadah sholat lima waktu, sholat tarawih, tadarus dan ibadah lainnya. Bulan Syawal ini adalah ajang pembuktian untuk kita bisa mendapatkan title takwa yang telah dijanjikan di dalam Al Quran.

Apakah kita akan bisa melanjutkan apa yang sudah kita lakukan dengan sungguh-sungguh selama Ramadan, bisa kita lakukan pada hari biasa di bulan Syawal ini? Semua jawaban ada di dalam hati dan pikiran kita sebagai manusia yang memiliki banyak dosa dan khilafnya. Kita bisa melanjytkan ibadah Sunnah yang paling penting yaitu puasa enam hari di bulan syawal untuk bisa mendapatkan pahala yang sangat besar, dan kita akan kembali fitrah dan menjadi hamba yang bertakwa.

Tradisi Hari pertama Idul Fitri dalam Keluarga

Foto : Dokumentasi Pribadi
Foto : Dokumentasi Pribadi

Lebaran pertama adalah sebuah momen temu seluruh anggota keluarga di rumah tua yang didiikan oleh orang tua. Dengan menu lebaran yang telah disiapkan dengan sesuai request yang dinginkan oleh semua anggota keluarga. Tahun ini menu lebaran ada lontong sayur gulai touco, rending daging sapi dan cemilan khas turun temurun dari resep ibunda yaitu wajik (kue yang terbuat dari ketan putih dicampur santan dengan gula merah).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun