irman muhamad ridwan
irman muhamad ridwan Guru

Guru PAI SMPN 2 Cibadak

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Empat Sifat Dasar Rasulullah SAW yang Harus Dimiliki Seorang Ustaz

9 April 2022   17:26 Diperbarui: 9 April 2022   17:48 1347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Empat Sifat Dasar Rasulullah SAW yang Harus Dimiliki Seorang Ustaz
SUmber: id.pinterest.com

Empat Sifat Dasar Rasulullah SAW Yang Harus Dimiliki Seorang Ustaz

Empat dasar sifat Rasulullah SAW yang menjadi dasar dalam memikul kenabian dan kerasulan. Dari sejak kecil sudah terpancar kenabian dan kerasulan sehingga Beliau  sehingga diberi gelar Al-Amin. Umur 25 tahun baru dibebankan kenabian pada diri Rasulullah SAW.

40 Tahun barulah Nabi Muhammad SAW tugas baru yaitu menjadi Rasul. Perjuangan dakwah Rasulullah SAW tanpa mengenal lelah bukan hanya saja harta yang dikorbankan. Diri Beliau menjadi taruhannya dalam memperjuangkan dakwah. Dakwah beliau secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan.

Empat dasar sifat yang melekat pada diri Rasulullah SAW harus menjadi acuan bagi para Ustaz sebagai pewaris perjuangan Rasulullah SAW. Ustaz harus mencontoh Rasulullah SAW dalam berdakwah tidak boleh melenceng dari aturan Allah SWT dan Rasul-Nya.

Seorang Ustaz bukan popularitas yang dikedepankan tapi ikhlas yang harus menjadi dasar dalam mengembangkan Agama. Dunia jangan jadi tujuan tapi Akhirat jadi kenyataan.

Empat Dasar Sifat Rasulullah SAW

Empat dasar sifat Rasulullah Saw sudah melekat dalam diri Nabi Muhammad Saw. Beliau sejak kecil sudah terpancar kenabian dan kerasulan. Sejak kecil Beliau sangat disegani oleh teman-temannya bahkan orang tua suka bertanya kepada Muhammad kecil tentang persoalan apapun.

Ternyata benar Muhammad kecil bisa menyelesaikan persoalan orang-orang dewasa. Sejak kecil beliau sudah diberi gelar Al-amin (orang yang terpercaya). Gelar ini sangat melekat dalam diri Muhammad kecil pada waktu itu. Empat sifat dasar sehingga orang-orang qurais pada waktu memberikan gelar Al-amin. Empat sifat dasar yang dimiliki oleh para Nabi dan Rasul terutama Nabi kita Muhammad SAW:

Sidiq (Benar/Jujur)

Sidiq adalah benar. Benar artinya tidak salah. Benar dalam kehidupan lurus. Lurus tidak berbelok kiri dan kanan. Komitmen tentang kebenaran. Kebenaran harus disampaikan walaupun terasa pahit. Berani berbuat benar takut berbuat salah.

Sidiq juga bisa dikatakan jujur. Jujur artinya tidak bohong. Kebohongan akan merusak kehidupan. Kejujuran lambang kesuksesan. Kejujuran akan menimbulkan kepuasan. Kejujuran tidak bertentangan dengan hati. Kejujuran akan selalu berayunan dengan pemilik hati Allah SWT.

Sifat yang pertama ini adalah sifat wajib harus dimiliki oleh para Nabi dan Rasul.Seorang Ustaz  harus memiliki sifat benar dan jujur karena Ustaz harus panutan kepada Rasulullah SAW. Sifat pertama adalah sidiq artinya benar atau jujur. Seorang Nabi dan Rasul dari ucapan, tindakan bahkan diamnya adalah benar.

Benar sesuai dengan wahyu yang telah diberikan kepada-Nya. Rasulullah SAW ucapan, tindakan bahkan diam nya selalu di bimbing oleh Allah SWT dan selalu benar. Sifat yang pertama sidiq adalah jujur.

Rasulullah SAW tidak pernah bohong dalam hidupnya. Semenjak kecil sampai Beliau meninggal dunia tidak pernah berbohong apalagi berbohong untuk kepentingan dirinya.

Selama dalam hidup Rasulullah SAW selalu berperilaku jujur dan tidak pernah berbohong.

Seorang ustaz harus berpedoman kepada Rasulullah SAW baik dalam perkataan, perilaku karena seorang ustaz akan menjadi panutan. Seorang Ustaz harus benar dan jujur.

Ketika menyampaikan ajaran atau ilmu harus benar. Benar sesuai dengan dalil Alquran dan sunnah serta pendapat para ulama yang terpercaya. Tidak diperkenankan seorang Ustaz berkata seenaknya tanpa dalil atau tanpa keterangan para ulama.

Seorang Ustaz dituntut harus benar baik dalam perkataan dan perbuatan. Seorang Ustaz harus berperilaku jujur. Jujur artinya tidak bohong.

Tidak diperkenankan seorang ustaz membohongi masyarakat baik dengan perkataan dan perbuatannya. Sehingga akan menimbulkan kegaduhan. Ketidakjujuran bahkan ada yang dikorbankan dengan perkataan dan perbuatannya sehingga menimbulkan kerugian materi atau non materi ini sangat disayangkan.

Seorang Ustaz kebenaran dan kejujuran paktor utama dalam menyampaikan ajaran. Keikhlasan yang harus ditanamkan. Keikhlasan dalam berdakwah menjadi dasar kehormatan dalam berdakwah. Dunia jangan menjadi incarannya. Akhirat harus menjadi tujuannya.

Pathonah (Cerdas)

Pathonah adalah cerdas. Setiap nabi dan Rasul adalah bersifat cerdas. Cerdas pasti pintar dan pintar tidak berarti cerdas. Modal utama yang dimiliki oleh Nabi dan Rasul adalah Cerdas.

Maka tentunya akan terkalahkan dengan kehidupan, terkalahkan dengan keadaan kalau saja Nabi dan Rasul tidak cerdas. Hal terpenting bagi Nabi dan Rasul adalah kecerdasan.

Terbukti Nabi Muhammad SAW dengan kecerdasannya dikenang saat ini dan menjadi dambaan umatnya. Ajarannya murni sampai saat ini terpelihara. Alquran menjadi wahyunya di jaga sampai hari kiamat. Rasulullah SAW kecerdasan yang luar biasa. Sehingga lahirlah tokoh-tokoh khalifah seperi Abu bakar sidiq, umar bin khatab, usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Banyak para sahabat yang lainnya hasil dari didikan Beliau menjadi sahabat yang hebat dan banyak dikenang jasa-jasanya.

Para ulama-ulama yang terkenal semuanya bersandar kepada Rasulullah SAW. Seorang Ustaz harus memiliki kepiawaian kecerdasan. Ketika menyampaikan dakwah harus disertai dengan kecerdasan. Kecerdasan adalah modal utama dalam berdakwah.

Para Ustaz yang terkenal saat ini seperti Ustaz Abdul Somad, Ustaz AA gym, Ustaz Adi Hidayat, Ustaz Khalid Basalamah, Ustaz Reza Basalamah dan Ustaz-Ustaz yang lainnya mereka didasari dengan kemampuan ilmu yang mumpuni dan kecerdasan yang melekat pada diri Beliau-Beliau. Dasar yang harus dimiliki oleh seorang Ustaz adalah Pathonah kecerdasan.

Amanah (Dapat Di Percaya)

Nabi dan Rasul wajib memiliki sifat Amanah. Sifat Amanah adalah sifat mulia yaitu dapat dipercaya. Kalau tidak mempunyai sifat Amanah Nabi dan Rasul tidak akan di percaya sama umatnya.

Mulai Nabi Adam As sampai zaman Nabi Muhammad SAW mereka memiliki sifat Amanah. Kalau saja diantara para Nabi dan Rasul tidak mempunyai sifat amanah maka akan terputus risalah kenabian dan kerasulan.

Para Nabi dan Rasul  mereka merupakan manusia pilihan Allah SWT. Meraka orang yang siap dibebani dakwah menyampaikan Ajaran Allah SWT walaupun harta dan jiwa taruhannya. Mereka akan setia menyampaikan dengan lillahita'aala.

Nabi dan Rasul jumlahnya sekitar 124.000. Rasul jumlahnya 115 Rasul atau pendapat lain 113 Rasul. Rasul pasti Nabi tapi Nabi belum tentu dikatakan Rasul. Disaring lagi Rasul dan Nabi menjadi 25 Nabi dan Rasul yang wajib diketahui. 

Difilterisasi lagi yang asalnya 25 Rasul menjadi 5 Rasul dan Nabi dikarenakan karena kesabaran, kesolehan tingkat tinggi, komitmen yang luar biasa dalam perjuangan dakwah sehingga 5 Nabi dan Rasul ini sering di sebut Ulul Azmi. 

5 Nabi dan Rasul yaitu Nabi Musa As, Nabi Isa As, Nabi Muhammad SAW, Nabi Ibrahim As, dan Nabi Nun As. Dari 5 Nabi dan Rasul dipilih satu yang terbaik diantara yang terbaik yang menjadi Raja Nabi dan Rasul adalah Nabi Muhammad SAW. 

Kenapa disebut sebagai rajanya Nabi dan Rasul? Karena nanti yang akan memberikan syafaat atau pertolongan atas izin Allah SWT di akhirat kelak. Nabi dan Rasul yang lainnya tidak diberikan izin memberikan syafaat hanya Rasulullah SAW yang diberikan izin oleh Allah SWT memberikan Syafaat.

Penilaian tersebut tentunya hak Allah SWT yang diberikan kepada Nabi dan Rasul terutama Nabi Muhammad SAW.  Maka nya mereka selalu menjaga amanat yang telah Allah SWT berikan kepadanya. Mereka para Nabi dan Rasul selalu menjaga amanah sebaik-baiknya.

Seorang Ustaz harus berperilaku amanah selalu menjaga kepercayaan sehingga dapat dipercaya. Ustaz-Ustaz yang kondang sekarang ini mudah-mudahan bisa menjaga amanah dari Allah SWT.

Amanah untuk menyampaikan ilmu agama kepada masyarakat. Amanah sehingga menimbulkan kepercayaan dari masyarakat. Seorang Ustaz di daerah atau di manapun harus menjaga amanah yang dibebankan kepadanya. Selalu menjaga amanah sebaik-baiknya.     

Tabligh (Menyampaikan)

Menyampaikan adalah salah satu tugas menyampaikan Nabi dan Rasul. Menyampaikan wahyu dan firman Allah SWT yang harus disampaikan kepada umatnya.

Nabi dan Rasul berkewajiban untuk menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada umatnya. Menyampaikan wahyu tidak dilebihkan dan tidak dikurangi sedikitpun.

Wahyu yang disampaikan kepada Nabi dan Rasul melalui malaikat jibril yang tugasnya menyampaikan wahyu kepada Nabi dan Rasul tidak dikurangi atau tidak dilebihkan disampaikan kepada Nabi dan Rasul.

Nabi dan Rasul ketika menyampaikan wahyu kepada umatnya tidak dilebihkan dan tidak dikurangi. Wahyu yang utuh seperti Alquran saat ini Allah SWT menjaga keorsinilan Alquran itu sendiri  yang telah disampaikan oleh Nabi Kita Muhammad SAW.

Seorang Ustaz ketika Tabligh atau menyampaikan dengan berbagai macam metode atau ciri khas yang disampaikan.

Sah-sah saja metode berdakwah yang disampaikan kepada umatnya untuk meraih simpati masyarakat, tetapi tetap harus dijaga keorsinilan sunah Rasulullah SAW dan Alquran serta pendapat para ulama.

Tabligh adalah dakwah. Dakwah adalah menyampaikan informasi yang dibutuhkan oleh manusia yang bermampaat dalam hidupnya. Dakwah bukan tugas ustaz saja tetapi tugas semua nya.

Katakanlah walaupun satu ayat. Sampaikanlah kebaikan walaupun terasa pahit. Ketika menyampaikan ilmu atau ajaran Islam harus benar-benar dijaga keorsinila nya dan didasari dengan keikhlasan kembali kepada dasar dalam berdakwah adalah keikhlasan.

Kesimpulan 

Demikian empat sifat Rasul dan Nabi ada empat sifat, diantaranya: Sidiq (benar atau Jujur), Pathonah(cerdas), Amanah (dapat dipercaya) dan Tabligh (menyampaikan). 

Demikian ketika seorang Ustaz diharapkan bisa meniru dasar-dasar empat sifat Nabi dan Rasul sehingga dakwahnya lebih bermakna dan bermanfaat dunia dan akhirat serta menjadi pahala dan ibadah baginya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun