Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Bisnis yang Menggiurkan di Bulan Ramadan, Ibadah Bisa Terlewatkan

7 April 2022   06:33 Diperbarui: 7 April 2022   06:38 1019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis yang Menggiurkan di Bulan Ramadan, Ibadah Bisa Terlewatkan
Makanan pembuka puasa|dok. aktual.com

Bulan Ramadan adalah bulan yang ditunggu-tunggu umat muslim di seluruh dunia. Inilah bulan yang istimewa, karena atas ibadah yang dilakukan seseoang, Allah memberikan pahala yang berlipat ganda.

Jelaslah, momen Ramadan seharusnya jangan sampai terlewatkan untuk beramal. Masalahnya, tak sedikit orang yang melalaikan ibadahnya, meskipun di bulan suci.

Dan orang yang lalai tersebut ada yang karena malas saja, ada pula karena keasyikan bekerja. Soalnya, banyak pelaku usaha yang justru memanfaatkan bulan puasa sebagai masa untuk menaikkan omzet penjualannya.

Apalagi, masyarakat pun sebagai konsumen banyak pula yang tergoda dengan iklan yang bersliweran di ruang publik maupun di media sosial, yang didesain khusus untuk menyambut datangnya bulan puasa.

Sisi psikologis masyarakat betul-betul dimainkan agar masyarakat merasa dengan membeli sesuatu seolah-olah menunjukkan perilakunya yang religius. 

Khusus untuk Ramadan tahun ini, terasa spesial sekali bagi umat Islam, mungkin tidak hanya di Indonesia, tapi di seluruh dunia.

Inilah Ramadan yang memberikan kelonggaran bagi masyarakat untuk beraktivitas di luar rumah, setelah dua kali Ramadan berlangsung dalam susana sunyi karena ketentuan pembatasan sosial.

Dengan demikian, berbagai tradisi yang sudah lama ada di bulan puasa dan juga lebaran, kembali akan dilakukan oleh masyarakat, seperti berbuka bersama, salat tarwih berjamaah, membeli pakaian, peci, sarung, dan sebagainya.

Memang, pandemi belum sepenuhnya berakhir, tapi kasus baru sudah turun signifikan. Makanya, protokol kesehatan tetap diberlakukan dan program vaksinasi tetap digalakkan.

Kembali ke soal bisnis, sebetulnya ada banyak sekali bisnis yang menggiurkan di bulan puasa yang sudah mentradisi. Beberapa di antaranya akan dibahas sebagai berikut.

Pertama, bisnis makanan dan minuman. Mulai dari makanan untuk pembuka puasa (takjil) hingga menu makanan utama dengan aneka lauk pauk. 

Sebagai contoh, untuk di Jakarta lihatlah betapa menggeliatnya sentra penjualan makanan menjelang berbuka puasa di Pasar Benhil atau di Jalan Kramat Raya. Tentu di banyak kota lain juga ada Pasar Ramadan semacam itu.

Selain itu, banyak pula ibu-ibu rumah tangga yang berbisnis kue kering yang dipasarkan melalui media sosial atau memakai strategi mendatangi langsung dari kantor ke kantor karena menyasar para karyawan. 

Pada H-2 atau H-1 lebaran, giliran para pedagang anyaman ketupat yang luber di pasar-pasar tradisional. Soalnya, hidangan lebaran di Indonesia identik dengan ketupat.

Kedua, bisnis pakaian dan asesorisnya. Meskipun sekarang pembelian secara online semakin disukai masyarakat, membeli secara langsung juga tetap semarak.

Peci, sarung, hijab, sepatu, sandal, taplak meja, sprei, sajadah beserta perlengkapan salat lainnya, bisa digolongkan sebagai perluasan bisnis pakaian ini.

Bagi mereka yang tinggal di Jakarta, tentu tidak asing lagi dengan suasana membludak di Pasar Tanah Abang yang merupakan pusat perdagangan produk tekstil terbesar di Asia Tenggara.

Ketiga, bisnis parsel atau bingkisan lebaran. Ini sesuai dengan budaya kita yang gemar saling berkirim hadiah kepada keluarga dan sahabat dalam rangka menyambut lebaran.

Tapi, harus diakui, sejak aparat negara (termasuk juga di lingkungan TNI, Polri, dan BUMN) dilarang menerima bingkisan lebaran dari relasi, bisnis parsel mengalami penurunan.

Keempat, jasa ekspedisi. Lalu lintas pengiriman barang akan meningkat pesat dibandingkan kondisi sebelum puasa. Meskipun banyak orang yang berencana mudik lebaran, tapi bila naik pesawat, barang yang diperkenankan di bagasi sangat terbatas.

Untuk mnghindari pembayaran ekstra kelebihan bagasi, penumpang pesawat merasa lebih hemat bila mengirim barang terlebih dahulu melalui perusahaan ekspedisi.

Kelima, sangat banyak bisnis lain yang tidak sempat diulas  melaui tulisan singkat ini. Contohnya adalah jasa penyewaan kendaraan, penitipan kendaraan, penitipan hewan, penyalur asisten rumah tangga, jasa penukaran uang, dan sebagainya.

Intinya, bagi yang berjiwa bisnis, ada banyak sekali peluang di bulan Ramadan. Tapi ingat, jangan sampai melewatkan waktu beribadah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun