Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Syukur Allah Beri Kesempatan, Kita Bertemu Ramadan Lagi

11 Maret 2024   05:58 Diperbarui: 11 Maret 2024   06:25 1037
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Syukur Allah Beri Kesempatan, Kita Bertemu Ramadan Lagi
Ilustrasi dok. tribratanews.bengkulu.polri.go.id

Bagi umat muslim, kedatangan bulan suci Ramadan selalu ditunggu dengan penuh rasa sukacita. Inilah bulan yang nilai ibadahnya diganjar pahala yang jauh lebih besar ketimbang biasanya.

Makanya, terlepas dari perbedaan memulai puasa, kita pantas menyambut bulan puasa 1 Ramadan 1445 H, dengan rasa syukur yang sesungguhnya.

Iseng-iseng, coba Anda ingat-ingat, mungkin ada sejumlah famili dan teman Anda yang tidak bertemu dengan Ramadan tahun ini, karena telah terlebih dahulu dipanggil Ilahi.

Atau, mungkin ada kerabat Anda yang sedang sakit berat yang secara medis tidak memungkinnya untuk melakukan ibadah puasa.

Jadi, sekali lagi, kita harus sangat bersyukur, bila kita berkesempatan memaksimalkan ibadah, baik ibadah puasa maupun ibadah-ibadah lainnya selama Ramadan.

Tapi, ngomong-ngomong, apa sih arti "bersyukur" itu? Kata bersyukur mungkin terlalu sering kita ucapkan dan kita dengar, namun belum tentu pengertian sesungguhnya sudah kita pahami.

Secara umum, bersyukur diartikan sebagai ungkapan terima kasih kepada yang memberikan sesuatu kepada kita.

Secara syara', syukur adalah pengakuan atas nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita, dengan disertai ketundukan kepada Allah dan mempergunakan nikmat itu sesuai kehendak Allah.

Dan ingat, nikmat Allah itu terlalu luas dan tak mampu kita hitung. Udara yang kita hirup setiap saat saja merupakan nikmat yang tak bisa kita nilai dengan uang.

Makanya, bersyukur jangan dilakukan hanya ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan. Justru, ketika kita belum mendapatkan yang kita impikan, kita pun tetap perlu bersyukur.

Karena segala keputusan Allah pasti yang terbaik untuk kita, hanya saja kita sering terlambat menyadari hikmahnya.

Jika Anda akan bersyukur setelah merasa bahagia, ini cara pandang yang keliru, karena bisa jadi bahagia itu tidak akan kita raih.

Bukankah bahagia itu bersifat relatif? Ketika kita punya uang Rp 1 juta, kita merasa akan bahagia jika Allah memberi kita Rp 5 juta.

Namun, ketika akhirnya kita dapat Rp 5 juta, kita malah merasa baru akan bahagia jika sudah dapat Rp 10 juta. Nah, bisa-bisa tak akan ada ujung bahagia itu.

Jadi, sikap yang betul adalah dengan bersyukur terlebih dahulu dengan sungguh-sungguh. 

Maksudnya, kita merasakan nikmat Allah dalam setiap helaan napas, maka bahagia akan menghampiri Anda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun