Ramadan Telah Pergi, Tetaplah Disiplin Bangun Dini Hari
Ibadah puasa yang dijalankan ummat Islam selama bulan Ramadan dapat dijadikan sebagai sarana atau metode dalam membangun karakter disiplin bagi seseorang.
Disiplin dimaksud tidak semata-mata berkaitan dengan perkara hablum minallah (hubungan dengan Allah), tapi juga berdampak positif pada perkara hablum minannas (hubungan sesama manusia).
Bagun dini hari agar bisa makan sahur sebelum waktu salat subuh, adalah contoh disiplin dalam rangka melakukan ibadah puasa.
Demikian juga dengan disiplin tidak makan dan minum di siang hari, disiplin menjaga waktu salat wajib dan salat sunat, semuanya berdimensi ibadah.
Selain itu, disiplin mengendalikan hawa nafsu dan mengontrol emosi, juga berdimensi muamalah atau menjaga hubungan baik dengan sesama manusia.
Lebih lanjut, disiplin dalam menjalankan ibadah puasa dapat ditransformasikan menjadi disiplin dalam mentaati aturan yang berlaku di negara kita.
Maka, bagi mereka yang telah "lulus" mengikuti gemblengan satu bulan penuh di bulan Ramadan, seharusnya sudah punya modal karakter disiplin yang sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Ambil contoh untuk hal yang mungkin dianggap kecil, tapi berdampak besar terhadap produktivitas kerja dan pengembangan kreativitas seseorang.
Bagi yang berpuasa di Jakarta dan sekitarnya, tentu pada pukul 04.00 WIB di dini hari telah bangun untuk makan sahur.
Bahkan, dengan niat yang kuat, tidak perlu bantuan alarm atau bantuan pengumuman dengan pengeras suara dari masjid, agar bisa bangun dini hari. Semua itu terjadi secara otomatis saja.