Isnaini Khomarudin
Isnaini Khomarudin Full Time Blogger

peminat bahasa daerah | penggemar kopi | pemburu buku bekas

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Puasa Media Sosial demi Kewarasan Mental, Begini Caranya!

30 Maret 2024   16:40 Diperbarui: 30 Maret 2024   16:43 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puasa Media Sosial demi Kewarasan Mental, Begini Caranya!
Lakukan detoks medsos sekarang! (pexels/Tuğçe Açıkyürek)

SEJAK MEMBUKA mata pada pagi hari sampai tidur lagi pada malam hari, manusia modern nyaris sulit terlepas dari gawai atau gadget. Kecanggihan teknologi Internet telah menyihir kita untuk mengakses dunia digital dari waktu ke waktu, bahkan detik demi detik kadang tanpa peduli konsekuensinya.

Contoh tragis terjadi di India. Seorang gadis berusia 17 tahun memutuskan mengakhiri hidupnya sendiri akibat dilarang orangtuanya untuk mengakses akun Facebook. Aishwarya Dahiwal namanya, ditemukan gantung diri di kamarnya di kawasan Parbhani. 

Dalam catatan yang ia tinggalkan, Dahiwal menulis:

"Apa Facebook sebegitu buruknya? Aku enggak bisa tinggal di rumah dengan larangan seperti itu, sama seperti aku enggak bisa hidup tanpa Facebook."

Dahiwal dilarang mengakses Facebook sebab dianggap tidak memedulikan tugas sekolahnya. Percakapan mobile dan jejaring sosial telah mengganggu studinya. Ini baru satu contoh padahal ada banyak lagi contoh mengerikan tentang ketergantungan remaja pada medsos atau gawai.

Kalau kita merasa terjangkit kegandrungan pada medsos yang berlebihan dan khawatir akan terkena kecanduan, sebaiknya lakukan hal-hal berikut. Sebut saja ini puasa media sosial demi kewarasan mental. Kuncinya adalah komitmen untuk mengambil jeda dari gawai agar tak terdorong untuk scroll sepanjang hari tanpa ada manfaat berarti.

  • Putuskan hubungan: Memang berat jika harus langsung menghentikan penggunaan media sosial, tapi itu cara jitu kalau memang dibutuhkan. Terbilang efektif tapi mungkin tidak semua orang bisa melakukannya. Menghapus aplikasi medsos dari gawai jelas tidak mudah. Namun, dampaknya akan terasa jika kita sudah terbiasa.

  • Gunakan versi lite: Kalau belum siap 100% untuk terputus dari media sosial, coba gunakan versi lite yang fiturnya terbatas. Dengan begitu, kita bisa membuka akun sesuai kebutuhan dengan notifikasi yang sudah dikustomisasi.

  • Bangun koneksi: Usahakan agar teman dan kerabat tahu bahwa kita sedang melakukan detoks medsos. Pemberitahuan semacam ini akan memudahkan komunikasi dengan cara lain dan meminimalkan kesalahpahaman saat kita jeda dari social media.

  • Cari aktivitas pengganti: Terlepas sama sekali dari gawai memang sangat berat, jadi carilah alternatif untuk mengalihkan perhatian selama beberapa waktu. Mungkin membaca buku, nonton bareng pasangan atau teman, mencoba hobi baru, atau ikut kursus/les pengembangan diri.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

    Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

    Krisna Mustikarani
    Krisna Mustikarani Profil

    Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun