Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Lainnya

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ada Apa dengan Kokoka dan Ketahanan Berpuasa?

13 April 2022   13:12 Diperbarui: 13 April 2022   13:24 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada Apa dengan Kokoka dan Ketahanan Berpuasa?
KoKoka dokpri

Apakah pembaca dan kompasianer sering mengkonsumsi kolak kolang kaling (kokoka), teristimewa saat bulan puasa seperti saat ini? 

Buah bertekstur kenyal dan lembut ini dihasilkan oleh pohon aren atau enau [Arenga pinnata] dari Suku Arecaceae, adalah tumbuhan palma selain kelapa yang memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia dan lingkungan.

Selain diambil buahnya, pohon enau/aren sering disadap untuk diambil niranya. Air nira ini bisa diminum dengan nama legen, tapi lebih sering dimasak untuk bahan membuat gula aren.

Gula aren ini rasanya khas dan unik jika dipergunakan untuk pemanis, seperti sebagai sirup untuk membuat es dawet, atau memberi rasa manis alami pada kolak.

Daun pohon enau sering dipergunakan sebagai atap rumah di masa lampau. Mungkin itu yang membuat buah aren atau kolang-kaling juga disebut sebagai buah atap

Serabut hitam pada pohon aren yang dinamai ijuk, biasa dipergunakan sebagai bahan pembuat sapu, yaitu sapu ijuk

Perakaran pohon aren sangat kuat, sehingga mampu dijadikan penahan erosi. 

Tak mau kalah dengan pohonnya, buah kolang-kaling ternyata mengandung banyak zat penting yang sangat dibutuhkan tubuh.

Saat-saat pandemi melanda seperti saat ini, imunitas tubuh perlu ditingkatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun