Puluhan "PON10" Memberi Kenyamanan Meski Rest Area Dipenuhi Pemudik
Berangkat selepas dhuhur melalui tol Surabaya-Madiun siang ini, Selasa 3 Mei 2022 cuaca cukup panas.
Semoga persiapan yang telah dilakukan membuat kenyamanan berkendara.
Pertemuan dengan keluarga besar kakak ipar di Sidoarjo pagi tadi penuh gelak canda, keakraban dan jamuan yang lezat dan menarik.
Tak terasa icip-icip sana sini membuat perut penuh. Dari bakwan bakso lengkap siomay dan bakso tahu, lontong, ketupat rendang, semur kikil, lodeh labu siam udang, wow semua dicicip.
Mampir di rest area Jombang, panggilan alam memekik keras. Kebetulan sekali, tidak jauh dari tempat memarkir mobil ada bangunan berjajar. Unik dan baru. Terlihat bersih.
Ragu-ragu, mengamati. Semua tertutup, tiba- tiba ada satu yang buka. Seorang ibu dan balita yang keluar.
"Bu, itu toilet? " Ada seorang pemudik yang bertanya.
"Iya," Jawab sang ibu sambil berlalu menuntun anaknya.
Jajaran toilet di sebelahnya ikut terbuka semua.
Lha.. Ini. Kuperhatikan lumayan bersih dan representatif. Tidak ada satupun yang antre. Pas banget nih, cocok buatku untuk menyambut panggilan alam dengan aman, nyaman, tentram dan damai. Bisa santai tanpa dikejar antrian.
Ponten, yang merupakan kata lain dari kamar mandi umum, bisa juga berarti toilet. Tentunya untuk arti yang sejenis. Tapi arti lain adalah poin atau nilai.
Tentu saja ponten yang ini adalah toilet umum atau bilik termenung untuk mengakrabi dan meresapi panggilan alam.
Toilet termasuk sarana vital untuk para pemudik. Apalagi saat tol dan rest area dipenuhi pemudik.
Antrian parkir cukup sesak, terpaksa melebar ke rerumput yang biasanya tak terjamah. Yang penting dapat tempat parkir.
SPBU di rest area juga relatif penuh antri, meski tidak terlalu lama.
Toilet, SPBU cukup representatif, tapi jangan tanya kuliner. Di samping harga relatif tinggi, ketersediaan juga limit. Saat masuk warung makan, menu sudah banyak yang habis. Membawa bekal sendiri sepertinya pilihan tepat dan bijaksana.
Untungnya mushola bisa dimanfaatkan dengan nyaman. Termasuk mushola wanita dengan tempat wudhu tertutup.
Meski dipilah dan dipisah, karena tak paham wilayah, banyak yang santai saja laki-laki shalat di mushola wanita, dan perempuan shalat di mushola laki-laki. Yang penting tidak saling bersinggungan dan berhimpitan.
Asal jangan seperti saya, nyaris salah masuk toilet pria, untung ada yang berteriak dan menjerit saat saya hampir menginjakkan kaki di depan toilet, Hohoho..
Keluar tol dumpil Madiun, cukup antre. Membuat suami menyanyi, tapi bukan nyanyian alam, apalagi panggilan alam. Ehhh..
Sebentar ya, kita mau mencari kuliner Madiun dulu. Kangen, hehehe.