Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Lainnya

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Nyekar, Perjalanan Spiritual?

23 Maret 2023   13:56 Diperbarui: 23 Maret 2023   14:42 2869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nyekar, Perjalanan Spiritual?
Makam tembok Surabaya (dokpri) 

 Jadi tidak tahu, kalau sebenarnya kita justru sangat menghemat waktu kalau nyekar ke almarhumah Ibu mertua dulu. 

Dalam perjalanan, kami mampir ke pasar Prambon. 

Pasar ini kami lewati. 

Kami bermaksud membeli bunga untuk nyekar. Beruntung tak perlu masuk pasar yang becek karena paginya hujan, di pinggir jalan sudah ada penjual bunga. 

Bunga untuk nyekar. Sudah dibungkus dalam tas kresek. Tinggal ingin membeli berapa paket. 

Bunga untuk keperluan nyekar ini,  ternyata jenisnya bermacam-macam. 

Kalau di Purworejo, biasanya kami membeli bunga untuk nyekar hanya 1 jenis, yaitu bunga mawar merah bercampur putih.

Biasanya ditempatkan dalam keranjang bambu yang dianyam jarang-jarang.

Ada yang dalam kelopak-kelopak utuh, ada yang sudah rontok. 

Di tempat lain, ada juga orang yang nyekar menggunakan bunga tujuh rupa, yaitu : bunga kenanga, kanthil, mawar merah, mawar putih, melati, dan bunga sedap malam. Ada juga yang menambahkan bunga asoka. 

Para budayawan seperti Budayawan Bojonegoro, Suyanto atau akrab dikenal Pakdhe Yanto Munyuk, kemudian Irfan Afifi, penulis buku "Saya, Jawa dan Islam”sepakat, bahwa penggunaan bunga bertujuan untuk mendapatkan aroma wanginya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun