Tetap Suci atau Kembali Fitri?
Allahu akbar ..
Allahu Akbar..
Allahu Akbar..
Laailaaha illalahu
Allahu Akbar wa lillahil hamd...
Artinya:
Allah maha besar..
Allah maha besar..
Allah maha besar.
Tiada Tuhan selain Allah.
Allah maha besar, segala puji bagi-Nya."
Takbir dan tahmid yang kemarin lamar-lamat kini keras dan meriah.
Umat muslim merayakan hari raya Idul Fitri.
Kembali suci. Kembali Fitri setelah sebulan berpuasa dan digembleng dalam bulan penuh pahala.
Shalat Idul Fitri kali ini saya jalani dengan penuh kekhusyukan dan rasa pasrah ke hadapan Sang Pencipta, penguasa seluruh alam.
Khatib shalat Ied membuka kotbahnya dengan salam dan basmalah.
Dilanjut kata-kata puitis dan membacakan salah satu ayat Al qur'an,yaitu :
Surat Ali 'Imran Ayat 142 :
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kamu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.
Berjihad di era sekarang adalah memerangi kemaksiatan dan korupsi.
Di samping tindakan nyata juga dengan doa.
Doa yang terucap, melawan gravitasi yang menarik kita untuk turun ke bumi.
Doa-doa yang dilangitkan mampu menembus langit ke tujuh, tempat tertinggi tempat surga bersemayam.
Semoga Allah menganugerahkan kemuliaan surga bagi kita semua.
Aamiin..
Kenapa Hari raya sesudah sebulan berpuasa dinamai Idul Fitri?
Apakah setelah Ramadan kita menjadi suci? Sedang sebelumnya tidak suci? Eh...
Fitri ternyata mempunyai 2 arti, yaitu :
1. Suci
Suci dalam Islam berarti :
-keadaan tidak terkena najis,
- bebas dari dosa,
- bebas dari suatu barang dari mutanajis, najis dan hadas.
2. Berbuka
Makna fitri yang berarti berbuka didasari oleh hadits Rasulullah SAW.
Yaitu:
Dari Anas bin Malik:
"Tak sekali pun Nabi Muhammad SAW pergi (untuk shalat) pada Hari Raya Idul Fitri tanpa makan beberapa kurma sebelumnya. "
Jadi, saat Idul Fitri saatnya kita berbuka. Tidak lagi berpuasa.
Lalu, bagaimana menjaga kesucian setelah berpuasa sebulan lamanya?
Kesucian berbeda dengan kebersihan.
Bersih adalah kondisi saat terbebas dari kotoran yang dapat dilihat oleh mata, dan bisa dilihat oleh orang lain.
Sedangkan suci hanya bisa diverifikasi dan dimengerti oleh diri sendiri.
Suci juga berkenaan dengan hati yang hanya bisa diketahui oleh diri sendiri.
Suci tidak hanya kondisi fisik, tapi meliputi hati dan pikiran.
Saat hati kita terbebas dari iri, dengki dan kecintaan berlebihan terhadap kenikmatan dunia, mungkin kita sedang berproses menuju suci.
Suci dari segi fisik, harus kita update setiap hari dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar, mandi dan berwudhu.
Sedang suci hati dan pikiran harus kita update dengan:
-selalu berdzikir kepadaNya.
-Mengurangi, bahkan menghilangkan sifat iri dan dengki.
-ikut berbahagia dengan kebahagiaan orang lain.
-ikut berempati dengan kesusahan orang lain.
Semoga kita yang sedang berproses menjadi suci, tetap mempertahankan dan meningkatkannya.
Kembali Fitri dengan berbuka setelah sebulan berpuasa.
Menikmati perayaan Idul Fitri, dan sesudahnya bisa berpuasa sunah syawal setelah cukup bergembira di bulan syawal.
Terima kasih.
Semoga bermanfaat.
Selamat Hari rata Idul Fitri 1444 H.
Mohon maaf lahir dan batin.