Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Ibu rumah tangga

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Sedekah Rame-rame Lebih Mudah, Murah, dan Berkah

18 Maret 2024   08:16 Diperbarui: 18 Maret 2024   08:17 1755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sedekah Rame-rame Lebih Mudah, Murah, dan Berkah
Sedekah nasi bungkus sederhana, Sedekah Rame-rame Lebih Mudah, Murah dan Berkah(dokpri)

Ada keasyikan tersendiri saat meracik dan membungkus pelangan(nasi jotos, nadi bungkus). 

Nasi pelangan ini biasanya terdiri  dari orek tempe, mie goreng, dan lauk. Lauknya bisa apa saja. Telur, ayam, ikan, atau daging.

Kali ini saya memilih lauk telur yang paling mudah. Tinggal  dibalado bersama tahu. Empuk semua dan tidak ada tulangnya pastinya. Hihihi..

 Nasinyapun porsi anak-anak, jadi secukupnya saja.

Tapi ternyata setelah dibungkus tetap jadi bungkusan besar juga, mungkin karena sayur dan lauknya lebih banyak dari nasinya. Hihihi ..

Tidak juga, ya. Porsi normal lah.

Seni membungkus pelangan/nasi jotos (dokpri)
Seni membungkus pelangan/nasi jotos (dokpri)

Membungkus pelangan bagi saya merupakan seni tersendiri. Pernah saya membantu mengemas nasi bungkus dan air minumnya untuk keperluan pengajian yang membuat saya ngakak karena membungkusnya nggak karu-karuan.

 Pokoknya lihat bungkusannya saya langsung ngakak, tidak perlu dijelaskan. Hahaha...

Beruntung di internet banyak tutorial membungkus nasi dengan penuh kreatifitas. Tapi saya pilih membungkus pelangan yang original, dengan lancip di atasnya, sebab simbol segitiga lancip ini mengandung makna tersendiri seperti kubah masjid.

Simbol tujuan manusia kepada Tuhan yang paling tinggi, Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun