Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.
Menguak Sejarah dan Filosofi di Balik Sajian Bakso Khas Indonesia
Bakso, pasti sudah tidak asing lagi buat kita semua, makanan khas Indonesia yang satu ini memang sudah menjadi primadona di lidah orang Indonesia. Dari pedagang kaki lima sampai restoran berbintang, bakso selalu jadi primadona yang bikin ngiler. Gimana nggak, dengan balutan kuah kaldu yang gurih dan bola-bola daging yang kenyal, bikin lidah bergoyang deh rasanya.
Tapi, di artikel ini, kita akan mengulas lebih dalam lagi tentang bakso. Nggak cuma enak dan mengenyangkan, bakso juga punya sejarah dan filosofi unik yang kental dengan budaya Indonesia. Jadi, buat kalian yang penasaran tentang kisah dan makna dibalik bakso, jangan sampai terlewatkan untuk baca artikel ini ya!
Saya memang sangat menyukai bakso, dan itu tak bisa dipungkiri. Saat melihat bakso, hidung saya langsung tercium aroma rempah yang sangat menggoda selera. Ketika saya mulai mengunyah bakso yang kenyal dan empuk, rasa nikmatnya membuat saya selalu ingin menambah porsi.
Saya juga suka mencicipi berbagai jenis bakso, dari bakso urat hingga bakso ikan, dan selalu mencari tempat baru yang menyajikan bakso yang lezat. Tak hanya di Indonesia, ketika saya berada di Mekkah sekali pun (aamiin yra 🤲) saya mungkin akan selalu merindukan rasanya yang autentik dan khas Indonesia.
Makan bakso menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati kelezatan kuliner Indonesia dan merayakan budaya serta sejarah Indonesia yang kaya. Bagi saya, makan bakso juga menjadi sebuah ritual yang selalu dinanti-nanti dan membawa kebahagiaan tersendiri.
Sejarah Bakso di Indonesia
Bakso memang jadi makanan kesukaan banyak orang di Indonesia, tapi tahukah kamu kalau sebenarnya bakso berasal dari Tiongkok? Yup, benar! seperti dikutip dari Suara.com, bakso pertama kali diperkenalkan ke Indonesia oleh para pedagang Tionghoa pada abad ke-17. Mereka biasa memasak bola-bola daging dan menyajikannya dengan kuah kaldu.
Namun, dalam perkembangannya, bakso kemudian diadaptasi oleh masyarakat Indonesia dengan citarasa yang khas. Daging sapi atau ayam dicampur dengan tepung kanji dan bumbu-bumbu seperti bawang putih, ketumbar, dan merica. Ga heran deh kalau bakso jadi makanan yang sangat populer di Indonesia, bahkan sampai saat ini.
Di Indonesia, bakso juga mengalami banyak perkembangan dan variasi yang unik. Mulai dari bakso urat, bakso ikan, bakso goreng, hingga bakso super jumbo yang bikin heboh di media sosial. Ada juga jenis bakso yang khas di beberapa daerah di Indonesia, seperti bakso Malang yang terkenal dengan kuah kaldu yang kental dan rasanya yang gurih, serta bakso Solo yang kuah kaldu nya berwarna merah karena bumbu rempah yang kaya.
Filosofi dalam Sajian Bakso
Bakso bukan cuma makanan lezat favorit di Indonesia, tapi juga punya unsur filosofis yang terkait dengan budaya makan di Indonesia. Seperti dijelaskan dalam jakartaglobe.id, nilai yang terkandung dalam sajian bakso bisa kita pelajari dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pertama, bakso memiliki signifikansi besar dalam tradisi makan di Indonesia. Biasanya bakso dihidangkan pada acara keluarga besar seperti lebaran atau pernikahan. Hal ini menunjukkan bahwa bakso berperan penting dalam mempererat hubungan sosial dan budaya di masyarakat Indonesia.
Kedua, makanan ini mengandung unsur filosofis seperti kebersamaan, kesederhanaan, dan kearifan lokal. Konsep kebersamaan terlihat dalam cara penyajian bakso yang biasanya dihidangkan dalam satu mangkuk besar yang bisa dinikmati bersama-sama.