Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.
Tradisi Sasauran: Membangunkan Sahur dengan Semangat
3. Sasauran di Desa Margaluyu:
Di Desa Margaluyu, tradisi Sasauran diiringi dengan pertunjukan seni tradisional. Seni musik dan tarian khas Sunda menghiasi malam Ramadan, menciptakan suasana yang begitu khas dan berkesan bagi penduduk setempat.
Pentingnya Melestarikan Tradisi Sasauran
Tradisi Sasauran bukan hanya sekadar kegiatan membangunkan sahur, tetapi juga merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas budaya masyarakat Jawa Barat, khususnya Sumedang.
Tradisi ini mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan kepedulian terhadap sesama, yang sangat relevan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Melestarikan tradisi Sasauran juga merupakan upaya untuk menjaga warisan budaya dan memperkenalkannya kepada generasi muda.
Dengan memahami dan menghargai tradisi ini, generasi muda dapat terus merasakan kehangatan dan semangat kebersamaan yang dihadirkan oleh tradisi Sasauran.
Tradisi Sasauran merupakan bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat Jawa Barat, khususnya Sumedang, selama bulan Ramadan.
Di balik riuh rendahnya alat musik tradisional yang mengiringi Sasauran, terdapat pesan moral yang kuat tentang kebersamaan, gotong royong, dan pentingnya ibadah di bulan Ramadan.
Melalui melestarikan tradisi Sasauran, kita tidak hanya membangunkan sahur dengan semangat, tetapi juga menjaga kehangatan dan kebersamaan dalam menjalankan ibadah kita.
#Ramadhan bercerita 2024
#Ramadhan bercerita 2024 hari 10