Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.
Minal Aidin wal Faidzin dan Minal Maqbulin wal Ghanmin, Makna dan Penggunaannya dalam Tradisi Idul Fitri
Idul Fitri, atau yang dikenal juga sebagai Hari Raya setelah Ramadan, adalah salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu bagi umat Islam di seluruh dunia.
Merupakan akhir dari bulan suci Ramadhan yang penuh dengan ibadah, refleksi, dan pengendalian diri, Idul Fitri memunculkan suasana sukacita yang luar biasa di antara umat Muslim.
Di tengah perayaan ini, tradisi dan ucapan selamat menjadi bagian tak terpisahkan dari ekspresi kegembiraan. Dua di antaranya adalah ucapan "Minal Aidin wal Faizin" dan "Minal Maqbulin wal Ghanmin".
Makna dan Penggunaan Minal Aidin wal Faizin
Ucapan "Minal Aidin wal Faizin" memiliki makna yang dalam dan bermakna spiritual yang mendalam bagi umat Islam yang merayakan Idul Fitri.
Minal: Berarti "dari"
Aidin: Berarti "orang-orang yang kembali"
Wal: Berarti "dan"
Faizin: Berarti "orang-orang yang menang"
Secara harfiah, "Minal Aidin wal Faizin" dapat diterjemahkan sebagai "Semoga kita termasuk orang-orang yang kembali (ke fitrah) dan orang-orang yang menang".
Makna spiritualnya lebih mendalam, mencakup:
1. Kembali ke fitrah:
Setelah sebulan berpuasa dan menjalani ibadah dengan penuh kesungguhan, harapannya adalah agar manusia kembali kepada kefitrahan mereka yang suci dan bersih dari dosa.