Izza Ainul Yaqin
Izza Ainul Yaqin Mahasiswa

Just a Dreamer

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Euforia Ramadhan: Belanja Bareng Yatim Dhuafa

9 April 2024   10:31 Diperbarui: 9 April 2024   15:58 1065
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Euforia Ramadhan: Belanja Bareng Yatim Dhuafa
Jakmall.com

BBYD 2024| Dokumentasi Pribadi
BBYD 2024| Dokumentasi Pribadi

PEDULI TERHADAP YATIM DAN DHUAFA

Perhatian terhadap anak yatim dan dhuafa adalah kewajiban moral yang tercermin dalam ajaran agama Islam, mengikuti jejak Rasulullah SAW yang senantiasa memberikan perhatian khusus kepada mereka. Al-Quran menegaskan pentingnya menghormati hak-hak mereka, sementara dalam hadis-hadis, Rasulullah menekankan keutamaan menjaga dan merawat mereka. Sebagai umat Islam, kita diminta untuk mengasihi dan membantu anak yatim dan dhuafa, bukan hanya sebagai tindakan kebaikan, tetapi juga sebagai bagian dari ketaatan kepada ajaran agama.

Di Indonesia, tantangan sosial yang dihadapi anak yatim dan dhuafa, seperti kemiskinan, bencana alam, dan konflik sosial, menunjukkan kompleksitas masalah tersebut. Meskipun telah ada upaya dari pemerintah dan lembaga sosial, masih terdapat tantangan seperti akses terbatas terhadap layanan pendidikan dan kesehatan berkualitas. Namun, berbagai upaya positif dari berbagai pihak, termasuk program bantuan, pendidikan, pelatihan keterampilan, dan advokasi hak-hak mereka, memberikan harapan bahwa kondisi anak yatim dan dhuafa di Indonesia dapat membaik, memberikan mereka akses yang lebih baik terhadap pendidikan, kesehatan, dan peluang masa depan yang lebih baik. Khususnya pada daerah Blora, dimana perhatian pada anak yatim dan dhuafa masih perlu banyak peningkatan. Pada daerah yang minim akses keluar dari daerah tempat tinggalnya. Seperti contoh sebagaimana dilansir JatimNetwork.com dari YouTube Sahabat Al Arif Blora yang tayang tanggal 3 April 2024, terdapat salah satu desa terpencil di Blora yang dimana jalan untuk memasuki wilayah kampung tersebut harus menerobos memasuki hutan belantara dan dikelilingi jurang. Perkampungan terpencil ini bernama Dukuh Blimbing yang menjadi perkampungan bagian dari Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Mr. Siswanto (Ketua KARIB) | Dokumentasi Pribadi 
Mr. Siswanto (Ketua KARIB) | Dokumentasi Pribadi 
PERGERAKAN SEBAGAI KEPEDULIAN DARI MASYARAKAT 

Sebagai inovasi terkait keresahan dan kepedulian atas anak yatim dan dhuafa di Kabupaten Blora yang masih banyak belum dapat terjamah oleh bantuan dari Pemerintah, maka munculah sebuah gerakan peduli terhadap anak yatim dan dhuafa yang dipelopori oleh Komunitas Anti Riba(KARIB). Melansir dari akun facebook: BloraKarib, Karib Blora merupakan komunitas non profit dan non partisan yang dibentuk sebagai wadah untuk bersama memerangi riba dan memberikan solusi kepada masyarakat berdasarkan alquran dan sunnah. Karib Blora ini juga memiliki program unggulan seperti warung berbagi, sedekah akbar, Belanja Bareng Anak Yatim Dhuafa(BBYD) dan masih banyak lagi. Program Belanja Bareng Yatim dan Dhuafa di Blora bertujuan untuk memberikan bantuan kepada anak-anak yatim dan kaum dhuafa dengan menyediakan dana yang telah disumbangkan oleh para donatur agar mereka dapat mempersiapkan diri menyambut hari raya Idul Fitri. Dalam rangkaian kegiatan ini, saya turut serta aktif dalam mendampingi anak-anak tersebut saat berbelanja, memberikan dukungan serta bimbingan yang diperlukan. Dalam wawancara singkat Ketua Panitia BBYD 2024 mengatakan,

“BBYD adalah belanja bareng yatim dan dhuafa, dimana saat ini sudah ketujuh kali di Blora, pada awalnya program ini dipelopori oleh Yayasan Karib Sahabat Umat yang bergerak dibidang keagamaan dan juga sosial. Pada umumnya anak-anak yatim dan dhuafa juga memiliki hak yang harus dipenuhi oleh orang-orang lain, disini yayasan hadir sebagai sebuah permulaan untuk melakukan pergerakan yang ada di Blora, sehingga harapan kami nantinya kegiatan semacam ini bisa di-copy paste oleh teman-teman yang lain”(Candra, 2024).

Foto bersama (Candra) Ketua Panitia BBYD 2024 | Dokumentasi Pribadi
Foto bersama (Candra) Ketua Panitia BBYD 2024 | Dokumentasi Pribadi

BBYD 2024

Pada tahun ini terselenggaranya kegiatan Belanja Bareng Yatim Dhuafa(BBYD) berhasil terlaksana kembali dihari Sabtu 6 April 2024 dengan tempat perbelanjaan Luwes Mall di Blora. Pada 2024 ini terhitung sudah menjadi tahun ke-7 dari terlaksananya program ini, sejak 2018 Komunitas Anti Riba(KARIB) memulai program ini dengan semangat penuh motivasi akan ambisi untuk dapat berbagi kebahagiaan dari uforia ramadhan. Pihak panitia BBYD 2024 berhasil menjaring kurang lebih sebanyak 150 anak yatim dhuafa dengan relawan lebih dari 150 orang, dimana nantinya satu orang relawan akan menjadi kakak asuh dari anak yatim dhuafa yang akan didampingi dalam berbelanja persiapan hari raya. BBYD 2024 mengalami peningkatan terhadap dana yang dibelanjakan oleh masing masing anak, jika tahun kemarin perorangan dapat berbelanja dengan nominal Rp. 300.000,000 pada tahun ini meningkat menjadi Rp. 350.000,000. Seperti yang diungkapkan Candra,

“…meskipun upaya program ini baru kecil-kecilan sebanyak 100 sampai 150 anak jika dibandingkan dengan jumlah yatim piatu di Blora masih terpaut sangat jauh. Harapan kami untuk jangka pendek semoga partisipan dapat bertambah dan juga anggaran yang terkumpul untuk paket per anaknya juga lebih banyak, jika tahun lalu 300 tahun ini 350 harapannya kalau bisa tahun depan juga naik lagi agar anak-anak dapat belanja lebih banyak barang barang”(Candra, 2024).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun