Izza Ainul Yaqin
Izza Ainul Yaqin Mahasiswa

Just a Dreamer

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Euforia Ramadhan: Belanja Bareng Yatim Dhuafa

9 April 2024   10:31 Diperbarui: 9 April 2024   15:58 1135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Euforia Ramadhan: Belanja Bareng Yatim Dhuafa
Jakmall.com

BULAN RAMADHAN

Bulan Ramadhan, sebuah periode yang suci dalam ajaran agama Islam, di mana umat Muslim melaksanakan salah satu dari lima rukun islam yaitu puasa dari fajar hingga matahari terbenam. Selain sebagai waktu untuk melaksanakan ibadah puasa, bulan Ramadhan dianggap sebagai kesempatan emas untuk meningkatkan kebaikan, saling berbagi, dan memperdalam hubungan spiritual dengan Allah SWT. 

Selama bulan suci Ramadhan, umat Muslim di seluruh dunia menyaksikan momen-momen yang sangat bermakna dalam praktik keagamaan mereka. Puasa dari fajar hingga matahari terbenam menjadi rutinitas yang tak terpisahkan dari ibadah mereka, menciptakan atmosfer kekhidmatan dan kesucian yang memenuhi setiap detik. Namun, Ramadhan bukan hanya soal menahan diri dari makanan dan minuman; itu adalah kesempatan untuk menyucikan jiwa, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan memperdalam spiritualitas. Umat Muslim memanfaatkan waktu ini untuk merenungkan nilai-nilai kebaikan, keadilan, dan kasih sayang, berusaha meningkatkan kualitas diri, mengendalikan dorongan negatif, dan memperdalam pemahaman agama melalui membaca Al-Quran, berdzikir, dan melakukan amal kebajikan. Ramadhan juga menjadi panggung untuk mempererat tali persaudaraan di antara sesama Muslim, di mana dalam semangat kerjasama dan kebersamaan, mereka berkumpul untuk berbuka puasa bersama, berbagi makanan, dan memberikan dukungan moral, menciptakan ikatan emosional yang kuat di antara mereka.

Pada bulan suci ini, umat Islam juga dianjurkan untuk memperdalam empati mereka terhadap orang-orang yang kurang beruntung. Melalui berbagi dengan sesama, baik dalam bentuk sedekah, zakat, atau bantuan sosial lainnya, mereka menunjukkan kepedulian mereka terhadap orang-orang yang membutuhkan. Hal ini menciptakan lingkungan yang penuh kasih dan perhatian, di mana setiap individu merasa dihargai dan didukung. Tapi, di atas segala kebaikan yang dilakukan sepanjang Ramadhan, tujuan utama umat Muslim adalah mendapatkan pengampunan dan keberkahan dari Allah SWT. Dengan menjalankan ibadah dengan tulus dan ikhlas, umat Islam berharap untuk memperoleh pahala yang besar, membersihkan jiwa mereka dari dosa, dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. 

Kegiatan BBYD 2024 | Dokumentasi Pribadi
Kegiatan BBYD 2024 | Dokumentasi Pribadi

BERBAGI TERHADAP SESAMA 

Oleh karena itu, bulan Ramadhan bukan hanya sekadar periode puasa fisik, tetapi juga merupakan perjalanan spiritual yang mendalam bagi umat Islam. Di setiap langkahnya, mereka berusaha untuk meningkatkan kebaikan, mencari keridhaan Allah SWT, dan menyebarkan cinta serta kedamaian kepada sesama manusia. Berbagi juga dipandang sebagai cara untuk membersihkan dan menyucikan jiwa, serta menjadi contoh baik bagi orang lain, yang dapat mendorong penyebaran kebaikan dan mendatangkan doa serta keberkahan dari Allah SWT. Dengan demikian, berbagi selama bulan Ramadhan bukan hanya sebagai tindakan kebaikan semata, tetapi juga sebagai bagian integral dari ibadah dan spiritualitas Islam, memberikan banyak keutamaan dan manfaat baik di dunia maupun di akhirat bagi umat Muslim yang melaksanakannya dengan ikhlas dan kasih sayang yang tulus.

Rasulullah bersabda : “Kedua kaki seorang hamba tidaklah beranjak pada hari kiamat hingga ia ditanya mengenai: (1) umurnya di manakah ia habiskan, (2) ilmunya di manakah ia amalkan, (3) hartanya bagaimana ia peroleh dan di mana ia keluarkan dan (4) mengenai tubuhnya di manakah usangnya.” (HR. Tirmidzi).

Dalam harta yang dititipkan oleh Allah pada kita, terdapat hak-hak orang lain di dalamnya. Allah berfirman : “Bahwa dalam setiap harta terdapat hak orang lain (orang yang meminta-minta dan orang yang tidak meminta-minta).” (QS. Adz-Dzaariyat : 19). 

Oleh karena itu, merupakan tanggung jawab moral bagi setiap Muslim untuk menjaga kebersihan harta mereka dengan memastikan bahwa hak-hak orang lain terpenuhi. Kita diperintahkan untuk memperlakukan harta kita dengan penuh keadilan dan integritas, menyadari bahwa setiap aset yang kita miliki memiliki konsekuensi moral yang menyertainya. Kita kembali diingatkan bahwa Allah SWT akan mempertanyakan bagaimana kita memperoleh, menggunakan, dan membagikan harta kita, dan akan meminta pertanggungjawaban atas setiap tindakan kita dalam hal ini. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menghindari segala bentuk penyalahgunaan, penipuan, atau pelanggaran terhadap hak-hak orang lain dalam hal harta benda, karena hal tersebut dapat berdampak negatif tidak hanya dalam kehidupan dunia, tetapi juga dalam kehidupan akhirat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun